Netflix tampaknya menyadari hal itu, serta fakta bahwa "anggota memiliki banyak pilihan hiburan" — seperti Hulu, Prime Video, Apple TV+, Paramount+, Disney+, dan Max.
Karena itu, Netflix menyatakan "terus berinvestasi besar-besaran dalam berbagai film dan acara TV baru" untuk membuat pelanggan datang kembali.
Baca juga: Netflix Peringatkan Pengguna Soal Larangan Meminjamkan Akun ke Orang Lain
Indonesia Belum Ada Biaya Tambahan
Dari pantauan Tribunnews.com dari situs bantuan Netflix, rupanya Indonesia masih belum terkena dampak dari kebijakan baru tersebut.
Maka dari itu, para pelanggan Netflix yang ada di Indonesia masih menggunakan biaya langganan seperti biasa.
Awal tahun ini, Netflix menguraikan panduan berbagi kata sandi di empat negara, yaitu Selandia Baru, Kanada, Portugal, dan Spanyol.
Baca juga: Woo Do-Hwan dan Park Sung-Woong Bintangi Serial Bloodhounds, Tayang Perdana 9 Juni 2023 di Netflix
Dikutip dari CNBC, Netflix mengatakan akan meminta anggota di negara-negara tersebut untuk menetapkan "lokasi utama" untuk akun mereka.
Dan memungkinkan pengguna untuk membuat dua sub-akun bagi mereka yang tidak tinggal di pangkalan mereka dengan biaya tambahan.
Dalam pemberitahuan hari Selasa, perusahaan tidak memberikan rincian seperti itu untuk rumah tangga AS.
Netflix malah memilih memberikan dua opsi untuk mentransfer profil atau membayar biaya untuk anggota tambahan.
Perusahaan mengatakan telah melihat pertumbuhan pelanggannya terpengaruh secara internasional, di mana inisiatif tersebut telah diluncurkan selama kuartal pertama.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tayangan Korea Terbaru Netflix dalam Berbagai Genre: Bloodhounds hingga Black Knight
Namun Netflix masih berhasil menambah 1,75 juta pelanggan selama kuartal tersebut.
Di Amerika Latin, eksekutif Netflix mengatakan melihat pembatalan setelah berita diumumkan, mempengaruhi pertumbuhan jangka pendek.
Tetapi mereka menemukan bahwa peminjam kata sandi tersebut nantinya akan mengaktifkan akun mereka sendiri dan menambahkan anggota yang ada sebagai akun "anggota tambahan".
Akibatnya, perusahaan telah melihat lebih banyak pendapatan, kata para eksekutif.
(Tribunnews.com/Whiesa)