News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Layanan FMC Operator Seluler Diminta Hindari Perang Harga

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang kini digunakan operator telekomunikasi sebagai lini bisnis baru direkomendasikan agar mengutamakan layanan dari sisi kecepatan, harga hingga layanan purna jual.

"XL Axiata mengubah pola servis proposisi ritel ke servis atau layanan untuk Indonesian progressing family," kata Group Head Indirect Channel Management XL Axiata Junius Koestadi di acara sama.

Baca juga: FMC Sumber Pendapatan Baru Operator Telekomunikasi

Pihaknya menargetkan layanan XL Satu terdapat di lebih dari 150 kota pada dua tahun mendatang agar pengguna yang ingin tambah device atau tambah speed bisa mudah dilakukan.

XL Axiata akan menambah partnership juga dengan berabagai mitra, misald engan edukasi, working need s dan sebagainya. "Yang terpentingg, bagaimana ketersediaan jaringan kita, oleh karena itu pada 2025 ada di 150 kita akan dicover dengan home pass," kata Junius.

XL Axiata sendiri sebagai pelopor FMC di Indonesia merasa punya competitive advantage untuk tahu apa yang diinginkan konsumen, sehingga kemudian bisa memberikan lebih ke konsumen.

Baca juga: Kolaborasi Dua Operator Digital Ini Menjadi Pemimpin Pasar FMC

Menurut Junius, tantangan saat ini bukan tarif, tapi integrasi jaringan mobile XL Axiata dengan mitra, bagaimana menyatukannya dengan cepat.

"Tantangan lain dari sisi konsumen, yakni bagaimana mengkomunikasikan XL Satu dan benefitnya ke konsumen. Kami selalu bilang ini internet untuk kebutuhan di luar rumah, di rumah dan berbagi ke keluarga," lanjutnya.

Data XL Axiata sendiri menunjukkan adanya perubahan perilaku penggunaan internet yang semakin cepat dan spesifik oleh warga RI selama pandemi Covid-19, dan tidak berubah usai jadi endemi pun. Sehingga, konsumen butuh internet yang kencang di manapun berada.

Jangan sampai masyarakat apatis pada layanan FMC

Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin mengingatkan agar layanan baru FMC tidak terjebak pada perang harga atau perang tarif.

Sebab jika kembali terjebak ke dalam perang harga ketika menyelenggarakan FMC, maka yang dirugikan tidak hanya operator tetapi masyarakat.

Menurut Doni, di satu sisi FMC bisa menjadi mesin pertumbuhan baru di sisi keuangan bagi operator jika tidak terjebak dengan perang harga layaknya yang terjadi di layanan mobile broadband.

FMC, lanjutnya, juga harus dijadikan sebagai era baru layanan broadband di Indonesia. "Dimana dari sisi kecepatan pelanggan merasakan true broadband, dari sisi harga terjangkau, dan pelayanan purna jual membuat nyaman pelanggan,” kata Doni dalam acara Indotelko bertajuk "Babak Baru Layanan Broadband Bersama Fixed Mobile Convergence" di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

“Kalau FMC ternyata sama saja dengan era 3G, 4G, atau 5G, lama-lama masyarakat bisa apatis dengan teknologi baru dan beranggapan itu hanya bagian dari gimmick pemasaran,” kata Doni.

Direktur Eksekutif ICT Institute dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi menambahkan, dengan adanya FMC, 2-3 tahun ke depan harapannya industri antara XL Axiata dan Telkomsel akan makin memperkuat posisi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini