News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Sejumlah Operator Seluler soal Starlink, Cek Juga Tarif Layanan untuk Residensial

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Starlink sebagai layanan internet berbasis satelit menjadi hal yang baru di Tanah Air karena selama ini masyarakat Indonesia dilayani oleh Internet Service Provider (ISP) eksisting berbasis fiber optic dan broadband.

Chief Enterprises Business Officer Smartfren Business Alim Gunadi mengungkapkan solusi tersebut dirancang dengan memanfaatkan satelit non-geostasioner milik Starlink yang beroperasi di orbit rendah (LEO).

Solusi telekomunikasi berbasis satelit ini melengkapi portofolio teknologi yang ditawarkan oleh Smartfren Business untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi lain.

Beberapa pelanggan Smartfren Business yang telah memanfaatkannya antara lain perusahaan perkebunan atau pertambangan yang beroperasi di Papua, Kalimantan, serta wilayah lainnya.

Smartfren Business pun berkolaborasi dengan Telkomsat untuk memanfaatkan konektivitas satelit milik Starlink dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

"Harapannya konektivitas satelit yang dikombinasikan dengan berbagai solusi milik Smartfren Business dapat membuka peluang untuk meraih pangsa pasar di sana," ungkap Alim dalam keterangan tertulis yang disiarkan Jumat (15/9/2023), dikutip dari Kontan.

Alim bilang, Starlink dapat memberikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi pun menjadi lebih mulus.

Sebagai ilustrasi, bila menggunakan teknologi VSAT bisa memberikan latensi 700-600 ms, maka Starlink bisa memberikan latensi yang stabil di bawah 100 ms.

Hal tersebut akan menentukan pengalaman pengguna solusi telekomunikasi di wilayah 3T, baik dalam mengoperasikan alat pemantau dari jarak jauh, pengiriman pesan teks atau video, hingga kebutuhan lainnya.

Biaya Layanan Starlink

Untuk dapat menikmati layanan internet Starlink, masyarakat diharuskan memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal.

Perlu diingat, perangkat VSAT memakan biaya terpisah dari langganan internetnya.

Mengutip dari laman resmi Starlink.com, ada dua jenis perangkat VSAT yang bisa dipilih pengguna yang akan berlangganan jaringan internet Starlink.

Pertama, VSAT yang digunakan oleh pelanggan yang bakal menetap di suatu lokasi seperti pelanggan di area perumahan, VSAT ini ditawarkan seharga Rp 7.800.000.

Kedua, ialah VSAT yang digunakan oleh pelanggan dengan mobilisasi tinggi seperti digunakan untuk kapal yang aktif beroperasi di perairan dibanderol Rp 43.721.590.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini