Kemudian, halaman tatap muka situs tersebut juga menampilkan kolom username atau email serta password bagi pengguna layaknya X. Lalu, ada akun lain bernama @kenapagituyakk yang turut mengunggah tangkapan layar dari halaman lini masa atau timeline dari situs Elaelo.
Berdasarkan tangkapan layar itu, terlihat tata letak dari tiap elemen situs tersebut mirip dengan X. Hanya saja, alih-alih menuai pujian, situs yang digadang menggantikan X ini justru panen hujatan.
Contohnya dari akun X, @kenapagituyakk yang menganggap situs Elaelo yang dianggap menjiplak dari sisi tampilan medsos milik Elon Musk tersebut.
"Pemerintah mau gantiin Twitter pake Elaelo. UI nya sendiri pake tekni Amati Tiru Plek-ketiplek. Bahasa yang dipake ini ngawur cik, masa ada tab "Lambe" kan aneh ya," tulisnya.
Terkait peluncuran situs ini, Kominfo belum memberikan pernyataan resmi.
Kominfo bakal tutup media sosial X
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah ancang-ancang menutup media sosial X (dahulu Twitter). X akan ditutup karena kebijakan mereka yang memperbolehkan adanya konten pornografi.
Diketahui, media sosial milik Elon Musk itu mengizinkan para penggunanya membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi konten seksual.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya telah menemukan ratusan ribu konten pornografi di X.
"Itu ada ratusan ribu [konten pornografi] loh yang di X itu yang kita temukan paling banyak di sana," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Minggu (16/6/2024).
Ia mengatakan, pihaknya telah bersurat kepada X usai menemukan ratusan ribu konten pornografi yang beredar di X.
Jikalau memang X memiliki kebijakan yang mengizinkan konten pornografi beredar di platform mereka, Semuel menyebut mereka harus siap-siap hengkang dari Indonesia.
"Pada saat kita menemukan konten pornografi, kita bersurat dan minta tolong di-takedown. Kalau itu memang mereka itu menjadi kebijakan, mereka harus siap-siap untuk hengkang," ujar Semuel.
Kepada para pengguna X, Semuel meminta para penggunanya mulai bersiap pindah platform. Sebab, saat ini Kominfo sedang memantau ketat X.
"Dalam menerapkan ini semua kita berpegang teguh pada prinsip-prinisp demokrasi. Kalau X nggak comply, ya X-nya ditutup," jelas Semuel.