Laporan Wartawan Tribunnews.com Hasiolan EP
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko mengatakan, pengembangan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia perlu ditangani secara strategis untuk memaksimalkan potensinya.
"Saya setuju teknologi dan wisdom harus berjalan beriringan dan AI dapat menjadi media pembelajaran dan alat untuk memajukan Indonesia," katanya saat menggelar pertemuan strategis dengan tim Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) untuk membahas penerapan kecerdasan buatan (AI) di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Senin (24/6/2024).
Menurut Moeldoko, teknologi AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi di berbagai sektor strategis, seperti pelayanan publik dan pertanian.
Berdasarkan riset Kearney, AI diprediksi akan menyumbang sebesar $366 miliar dolar AS ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030.
Baca juga: Tapera dan Revisi UU TNI Tuai Protes, Moeldoko: Negara Tidak Anti-Kritik
Riset Mekari Group juga memperkuat prediksi ini dengan menyatakan bahwa 62 persen perusahaan di Indonesia akan mengadopsi AI.
Jefrey Joe, General Partner Alpha JWC Ventures menjelaskan, AIIP, merupakan inisiator pengembangan AI kolaborasi antara Pijar Foundation dan Alpha JWC Ventures.
Kolaborasi ini, kata Jefrey, berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman, pengembangan teknologi, dan adopsi AI di Indonesia baik di sektor swasta maupun publik.
"Sebagai institut pionir di bidang AI di Indonesia, AIIP berupaya mengakselerasi teknologi AI melalui dua program strategis: Playground dan Sandbox," kata Jefrey Joe.
Dijelaskan, program Playground bertujuan membantu inovator AI menciptakan solusi untuk problematika di sektor publik dan swasta, sementara Sandbox memfasilitasi percepatan adopsi AI dengan menyediakan platform bagi inovator AI untuk mengimplementasikan teknologi mereka di sektor-sektor strategis Indonesia.
“Siapa yang menguasai AI dalam dekade ini, dapat menguasai dunia. Kami berharap AIIP dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk mempercepat adopsi AI di Indonesia,” katanya.
Ferro Ferizka, Co-Founder & CEO Pijar Foundation, menambahkan, AIIP akan fokus membangun industri AI di Indonesia.
"Langkah pertama ini akan membuka banyak kesempatan untuk edukasi masyarakat, perumusan regulasi AI yang bertanggung jawab, serta insentif untuk percepatan penggunaan teknologi AI di Indonesia,” kata dia.
“AI akan menjadi kekuatan transformatif dalam berbagai sektor yang akan mendorong pencapaian Indonesia Emas 2045” tambah Interim Director of Innovation Pijar Foundation, Hasintya Saraswati.