TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini semakin luas di sektor industri dan pemerintahan seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan di organisasi mereka.
Ajari Technologies, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI) merancang produk berbasis AI bernama LeanXpert dan SeeU.
Teknologi AI yang disematkan adalah Neural Interactive Systematic Assistant (N.I.S.A), sebuah sistem operasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang mampu membantu pengguna menyelesaikan berbagai tugas yang sistematis.
Baca juga: Raup Peluang Perkembangan AI Sebesar 366 Miliar Dolar AS, Indonesia Bersiap Ikut ITAP 2024
CEO Ajari Technologies, Rafael Ibrahim mengatakan, teknologi ini mampu menghubungkan berbagai sumber data secara efisien dan memberikan respons yang natural dengan kemampuan berpikir yang dapat dipersonalisasi dan bisa menjadi tool dalam proses pengambilan keputusan berbasis data dan pengelolaan informasi yang kompleks.
Segmen yang disasar adalah para profesional, akademisi hingga pengguna di sektor pemerintahan dan bisnis.
Dia menjelaskan, LearnXpert merupakan sistem manajemen pembelajaran berbasis AI dan saat ini diadopsi oleh instansi pemerintahan seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Samsung Galaxy Z Fold6 and Z Flip6 Bawa Galaxy AI ke Level yang Lebih Tinggi
Platform ini dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan dan menawarkan pengalaman belajar yang
dipersonalisasi dan efisien untuk setiap pegawai dengan fitur-fitur utama Anti-Cheating Tools, Learning Guideline dan Test Assessment Scoring.
Sementara, SeeU merupakan platform penyedia ruang pertemuan virtual yang menawarkan pengalaman komunikasi dengan fitur-fitur canggih yang didukung oleh AI seperti video interaktif dengan resolusi tinggi, penerjemahan langsung ke berbagai bahasa.
Fitur Real-Time Translation & Interpretation memungkinkan pengguna menganalisa data yang kompleks untuk proses pengambilan keputusan yang mengacu pada data dan statistik, termasuk juga kebutuhan untuk pertemuan multinasional karena pengguna dapat berbicara dalam berbagai bahasa tanpa hambatan linguistik.
Teknologi AI-nya mampu menerjemahkan konten lisan maupun tulisan secara instan dan akurat.
Baca juga: Penanggulangan Terorisme, Indonesia Dinilai Harus Mulai Antisipasi Dampak Negatif AI
Selama pertemuan berlangsung, AI isecara otomatis menangkap dan menerjemahkan percakapan, sehingga setiap peserta dapat mengikuti diskusi dalam bahasa yang mereka pahami dan mendukung penyesuaian kontekstual, yang berarti terjemahan disesuaikan dengan topik pembicaraan.
Kasubag Umum Jam Datun Kejaksaan Agung RI Tonny Suhartono SH yang lembaganya mengadopsi teknologi ini mengatakan, SeeU telah terintegrasi dengan ekosistem LearnXpert untuk memperkaya pengalaman belajar secara virtual dan interaktif.
CEO Ajari Technologies, Rafael Ibrahim mengatakan, untuk mengembangkan teknologi AI di Indonesia, pihaknya mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri.
Ir Iwan Djuaniardi selaku Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakkan Hukum Pajak mengatakan, pemanfaatan AI untuk regulasi telah membuka peluang baru dalam mengelola dan memantau kepatuhan berbagai regulasi. "Dengan begitu, prosesnya lebih transparan dan akuntabel," kata Iwan Djuaniardi.