“Kami sangat senang dapat bermitra dengan pemerintah dan ekosistem AI yang berkembang di negara ini seiring dengan ekspansi kami ke wilayah APAC,” tambahnya.
Baca juga: OpenAI Galang Dana untuk Bangun Jaringan Pabrik Chip AI Global
Selain Singapura, perusahaan induk ChatGPT yang berbasis di California itu akan memperluas ekspansi ke Paris, Brussels, dan New York.
Lewat perluasan ekspansi OpenAI sanggup meraup keuntungan 6,6 miliar dolar AS dalam bentuk tunai serta mengamankan jalur kredit senilai 4 miliar dolar AS awal bulan ini, hingga valuasI perusahaan meningkat mencapai 157 miliar dolar AS.
Popularitas ChatGPT Pernah Pecah Rekor
Dirilis pada November tahun 2022, popularitas ChatGPT dalam waktu beberapa bulan sukses memikat pengguna harian tembus mencapai 19 juta dan jumlah unduhan mencapai angka 100 juta kali.
Kehadirannya yang mempermudah pengguna untuk menjawab perintah serta melakukan tugas-tugas seperti mengerjakan soal ujian hingga tingkat pascasarjana, melakukan debug pada kode, dan membuat cerita pendek dengan gaya penulis tertentu membuat aplikasi ini menjadi topik perbincangan hangat di berbagai sosial media.
Baca juga: Bersaing dengan Google, OpenAI Luncurkan Prototipe Sementara dari Mesin Pencari SearchGPT
Menurut data yang dirilis perusahaan finansial asal Swiss UBS, jumlah pengguna harian aplikasi chatbot ini mulai mengalami lonjakan mulai Januari 2023, dimana setiap harinya ada sekitar 13 juta pengguna yang mencoba mengakses ChatGPT.
Berkat pencapaian tersebut ChatGPT ditetapkan sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan paling pesat sepanjang sejarah.
Angka tersebut mengunguli jumlah pengguna TikTok tyang membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan dari peluncuran untuk mencapai 100 juta pengguna bulanan, sementara Instagram membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk memikat konsumen.