News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sejarah

Kapal Hikawa Maru, Sejarah Nyaris Terlupakan Antara Indonesia - Jepang Saat Perang Dunia II

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Hikawa Maru
Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Tokyo 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kapal raksasa Hikawa Maru ini bisa jadi lambang kapal persahabatan Indonesia-Jepang. Memiliki sejarah yang sangat menarik jarang diketahui banyak orang.

Kapal pesiar yang diluncurkan sejak 30 September 1929 itu ternyata pernah berjasa di Indonesia juga terutama membawa para korban perang dunia kedua di Indonesia antara tahun 1941-1945.

Kapal pesiar raksasa dengan berat 11.622 GRT (Gross Register Tonnage) panjang163,3 meter dan lebar 20,1 meter itu bahkan sempat membawa korban perang baik dari Ambon, Sumbawa, Kupang, Semarang, Jakarta, Kendari, Manado, Balikpapan, Pulau Seram, Morokai, dan pulai Kai di Ambon.

Di Ambon kapan ini saat perang dunia kedua pernah dimintai oleh tentara agar membawa senjata api, bahkan juga mendapat ancaman akan ditembak kaptennya. Tetapi sang kapten dengan gagah menolak permintaan itu karena kapal tersebut saat itu bukanlah kapal perang tetapi kapal Rumah Sakit untuk membawa korban perang saja. Jadi dilarang membawa senjata api amunisi dan perlengkapan perang atau bahkan tentara sekali pun.

Kapal dengan kecepatan 18,5 knots (34,3 km/h tersbeut memiliki kapasitas 331 penumpang terdiri dari Kelas Satu 75 penumpang, kelas wisatawan 70 turis, kelas tiga 186 penumpang.

Selain pernah menjadi kapal rumah sakit (1941-1945) juga pernah menjadi Ocean liner (1929–1941 dan 1953–1960). Lalu juga pernah menjadi kapal repatriasi antara 1945-1946 dan kapal kargo antara tahun 1947-1953, sebelum akhirnya dipensiunkan tahun 1960 dan mulai 1961 secara permanen ditambatkan di Taman Yamashita, Nakaku Yokohama sebagai museum mengapung hotel dan restoran.

Tahun 2005 pemiliknya mengalami kerugian dan menjual Hikawa Maru. Bulan Desember 2006 Museum ditutup dan ragu mengenai masa depannya.

Kemudian perusahaan Jepang NYK Line melakukan restorasi Agustus 2007 dan dinamakan Hikawa Maru, serta dibuka bagi umum mulai 25 April 2008.

Jalur pelayarannya pernah pula ke Seattle Amerika Serikat, China, Taiwan, HongKong, Singapura dan Hawaii. Dalam sejarahnya kapal bersejarah ini telah melakukan  238 pelayaran dan pernah membawa total sebanyak 25.000 penumpang.

Kapal ini dibuka untuk umum setiap hari dari jam 10 pagi hingga jam 5 sore dan tiap orang dikenakan tiket 200 yen. Hari libur hanyalah hari Senin. Pelajar SD, SMP dan SMA hanya 100 yen per orang. Sangat direkomendasikan wisatawan Indonesia melihat isi kapal yang bersejarah ini karena punya peran besar pula di Indonesia membawa para korban perang semasa perang dunia kedua.  (edited by: abstribun@gmail.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini