TRIBUNNEWS.COM - Di Jepang, menjadi kebiasaan untuk mengunjungi kuil Shinto di awal Januari untuk berdoa memohon kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran di tahun yang akan datang.
Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengulas kembali etika tradisional saat mengunjungi kuil Shinto di Jepang.
Baca juga: Omikuji di Jepang: Cara Membaca Ramalan Keberuntungan dan Maknanya
Baca juga: 5 Tempat Terbaik Melihat Bunga Sakura di Jepang
Proses ini sebenarnya sama, terlepas dari waktu kapan pun kamu mengunjunginya.
Panduan ini bisa kamu cek di situs web Tokyo Jinjacho (Badan Kuil Tokyo), yang menjelaskan ada empat langkah utama dalam kunjungan tradisional ke kuil Shinto yang ada di Jepang.
Baca juga: Perayaan Tahun Baru 2024-2025: Tradisi Joya no Kane di Kuil Tokyo, Jepang
1. Membungkuk Sebelum Melewati Gerbang Torii
Di pintu masuk area kuil, kamu akan menemukan gerbang torii, yaitu gerbang yang terbuat dari tiang vertikal dengan dua balok penyeberang.
Sebelum melewati gerbang torii, berhenti sejenak dan lakukan penghormatan (membungkuk), kemudian lanjutkan perjalanan menuju area kuil.
2. Membersihkan Diri dengan Air
Setelah melewati torii, biasanya kamu akan melihat sebuah air mancur (temizuya atau chozuya).
Tempat ini digunakan untuk membersihkan tubuh dan pikiran dengan air, yang dianggap memiliki sifat pemurnian dalam ajaran Shinto.
Biasanya ada gayung di dekat air mancur.
Ambil gayung dengan tangan kanan, isi dengan air, dan tuangkan sedikit ke tangan kiri, pastikan air jatuh ke tanah, bukan kembali ke dalam air mancur.
Kemudian, pindahkan gayung ke tangan kiri dan ulangi untuk membersihkan tangan kanan.
Setelah itu, ambil gayung lagi dengan tangan kanan, tuangkan sedikit air ke telapak tangan kiri, dan gunakan air itu untuk berkumur (jangan lupa untuk memastikan air yang dikeluarkan tidak jatuh kembali ke air mancur).