News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kuliner

Masuk Pasar Beringharjo di Yogya, Mampir Warung Soto Bu Pujo, Top Banget!

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seporsi soto dan es campur di Warung Pu Pujo, Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

TRIBUNNEWS.COM - Tak lengkap rasanya ke Yogyakarta tanpa berbelanja di pasar tradisional Beringharjo. Di sini wisatawan dapat menemukan berbagai macam barang mulai dari kain batik, suvenir, barang antik hingga makanan tradisional.

Usai berbelanja dan menjelajah pasar bernilai historis tinggi ini, sempatkan untuk memanjakan lidah di Warung Soto Bu Pujo. Lokasinya terletak di lantai 2 los timur Pasar Beringharjo, jika kesulitan mencari letaknya, para penjual di pasar akan dengan ramah menjelaskan saat Anda bertanya.

Warung soto ini dijuluki sesuai dengan nama penjualnya, yaitu Bu Pujo. Hanya dengan merogoh kocek Rp 9.000, Anda akan mendapatkan seporsi soto daging sapi yang disajikan dalam mangkuk kecil. Mangkuk yang berisi nasi putih, suun putih, potongan kol, taoge, dan potongan daging sapi disiram dengan kuah bening dengan rasa yang ringan.

Anda juga bisa menambahkan perkedel, rempeyek, maupun kerupuk tradisional yang disajikan dalam toples kaca yang terkesan kuno. Favorit para pengunjung adalah makan soto dengan tambahan emping berukuran besar sebagai sajian pendamping.

“Warung soto ini usaha turun-temurun sejak tahun 1955, kemudian diwariskan bapak ke saya sejak tahun 90-an. Alhamdulillah sampai saat ini masih ramai terus, apalagi kalau hari libur, pembeli dari luar kota malah banyak sekali,” ujar Bu Pujo.

Ibu berusia paruh baya ini mengatakan warungnya buka mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Meski hanya dengan tempat duduk dan meja yang sederhana, pembeli rela mengantre saat jam makan siang saking penuhnya.

Saat ditanya mengenai porsi soto dengan mangkuk kecil, Bu Pujo menjawab, “Memang sejak usaha bapak dulu porsi soto disajikan dengan mangkuk kecil. Kalau kata pelanggan saya, satu mangkuk kurang, bahkan sering ada yang pesan dua mangkuk atau empat mangkuk sekaligus untuk sendiri.”

Hingga kini, Bu Pujo dan anak-anaknya selalu datang ke pasar pukul 5 pagi untuk membuat bumbu dan racikan untuk soto. Uniknya, kuah dan daging dimasak khusus dengan tungku tradisional. Saat ditanya, Bu Pujo berkata bahwa dari dulu hingga sekarang masakannya memang hanya dimasak dengan bahan bakar arang agar tidak ada perubahan citarasa.

Selain memesan soto, es campur di Warung Bu Pujo ini juga menjadi favorit pengunjung. Es campur seharga Rp 3.000 ini merupakan campuran dari santan matang dengan sirup gula berwarna merah jambu dengan isian kelapa muda dan cendol yang terbuat dari tepung beras. (Adhika Pertiwi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini