TRIBUNNEWS.COM -Festival Budaya Cap Go Meh yang sudah menjadi pesta rakyat tahunan Kota Bogor, Jawa Barat kembali akan digelar tepatnya 5 Maret mendatang dengan konsep baru dan lebih meriah serta akbar.
"Beragam persiapan telah kita matangkan mulai dari peserta festival, lokasi pawai, hingga kehadiran tamu udangan," kata Ketua Panitia Cap Go Meh 2015 Arifin Himawan dalam pertemuan dengan Wali Kota Bogor, di Balai Kota Senin (23/2).
Arifin mengatakan Festival Budaya Cap Go Meh tahun ini masih mengangkat tema yang sama yakni "Bogor Untuk Indonesia" yang akan menampilkan berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan dari berbagai etnis dan daerah di Indonesia.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah untuk menyatukan seluruh warga Bogor," katanya.
Sementara itu Panitia Pelaksana Cap Go Meh Jimmy Carter menjelaskan rangkaian Festival Cap Go Meh dimulai sejak H-2 yang diisi dengan beragam ritual keagamaan maupun kesenian budaya seperti menurunkan patung dewa-dewi di Vihara Dhanagun ke Joli (tandu-red) untuk diarak keliling vihara, ritual tolak bala Tangsin, dan beragam kesenian budaya lainnya.
"Tahun ini perayaan Cap Go Meh lebih berkembang, parade kendaraan hias 12 shio dan arak-arakan kesenian budaya telah diperpanjang tidak lagi sampah Jalan Siliwangi tetapi diperlebar hingga ke Jalan Padjajaran," kata Jimmy.
Dengan semakin luasnya jangkauan kegiatan Parada Budaya Cap Go Meh yang diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas tidak hanya dari Bogor, dari berbagai daerah luar Bogor baik nasional maupun internasional.
"Nantinya selama parade Cap Go Meh berlangsung 5 Maret disepanjang jalur yang dilewati akan kita sediakan panggung hiburan sebanyak delapan panggung. Tujuannya untuk menghimbur warga sehingga tidak bertumpu di satu titik yakni di Vihara," katanya.
Ia mengatakan ada ada 5.000 orang yang terlibat dalam tradisi tahunan masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Bogor, mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat baik kelompok kesenian dari Tiongkok maupun lokal tanah Sunda.
Selain itu, lanjut Jimmy ada banyak tamu yang akan diundang salah satunya Presiden Joko Widodo yang saat ini sering beraktivitas di Istana Bogor. Undangan lainnya ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Muldoko, Eksekutif The Wahid Institude Yeni Wahid, Gubernur Jawa Barat dan juga Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Sebanyak 900 personel keamanan juga sudah dilibatkan dalam pengamanan Cap Go Meh terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP, DLLAJ, Pramuka, Polmas dan masih banyak lainnya," kata dia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi penyelenggaraan Festival Budaya Cap Go Meh yang sudah tujuh tahun menjadi agenda resmi Pemerintah Kota untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Untuk mendukung suksesnya kegiatan pesta rakyat tersebut lanjut Bima, ia telah meminta Dinas Bina Marga untuk memperhatikan kelayakan jalan dan trotoar yang akan menjadi rute pawai Cap Go Meh berlangsung.
Selain itu Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Satpol PP juga diminta mempersiapkan personelnya untuk menjaga menjaga kebersihan serta keamanan persiapan hingga hari puncak pelaksanaan kegiatan.
"Diharapkan Pemerintah Kota Bogor dan media dapat mensosialisasikan rute Cap Go Meh dengan maksimal kepada seluruh warga Kota Bogor, agar pada hari pelaksanaan tidak terjadi gangguan arus di masyarakat," katanya.