Laporan Reporter Tribun Travel, Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diresmikan oleh (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 5 Juni 2014, The Hermitage Hotel resmi dibuka untuk umum.
Hotel yang berlokasi di Jalan Cilacap No. 1, Menteng, Jakarta Pusat ini dahulunya merupakan kantor Telekomunikasi Belanda pada tahun 1923.
Beberapa dekade setelahnya, gedung beralih fungsi menjadi tempat Presiden RI pertama, Soekarno, berkantor, kemudian beralih fungsi lagi sebagai gedung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Setelah itu menjadi gedung pertama Kampus Universitas Bung Karno sebelum akhirnya kampus tersebut pindah ke Jalan Cikini.
Sempat kosong dan tak memiliki fungsi apapun selama delapan tahun, bangunan kolonial ini lalu diambil ahli oleh perusahaan swasta yaitu PT Menteng Heritage Realty pada tahun 2008.
Bertahun-tahun diambil ahli, baru pada 2012 perusahaan swasta milik pengusaha pribumi tersebut berinisiatif untuk memanfaatkan bangunan kolonial tersebut untuk usaha dalam bisnis perhotelan.
Kolam renang dengan desain zaman dulu ala The Hermitage Hotel, Jakarta (Warta Kota/ Vini Rizki Amelia)
“Dengan syarat dari pemerintah agar tidak mengubah dan menghancurkan atau merobohkan bangunan. Tujuan kami bangun hotel pun karena ingin merawat dan memperbaiki gedung ini agar lebih menarik dan tidak hilang nilai historisnya,” ujar Karina Eva Poetry, Public Relations Manager The Hermitage Hotel kepada Tribun Travel, Senin (18/5).
Foto-foto zaman Belanda
Para tamu yang datang pun bisa menikmati bangunan tua ini dari berbagai dokumentasi foto-foto zaman dahulu yang tertata rapi di setiap sudut ruangan The Hermitage Hotel.
Sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah, pihak The Hermitage Hotel tidak mengubah atau menghilangkan keaslian bangunan utama yang dijadikan sebagai pintu masuk menuju resepsionis dan tiga restoran yaitu Hermitage Lounge, L’Avenue, dan Courtyard Cafe.
Karena keunikannya itu pula yang membuat The Hermitage Hotel dilirik Leading Hotels of The World (LHW), Menurut Karina, LHW merupakan lembaga yang prestisius dalam dunia perhotelan.
Furnitur di The Hermitage Hotel Jakarta yang bergaya zaman dulu (Warta Kota/ Vini Rizki Amelia)
Untuk bergabung di LHW pun diakui Karina tidaklah mudah karena harus memenuhi syarat salah satunya memiliki keunikan dari sisi bangunan.