Sebelum tahun 2000-an orang tua adat setempat setahun sekali menggelar ritual adat agar sumber mata air kolam itu tidak pernah kering sepanjang tahun.
Upacara digelar dengan menyembelih sapi, kambing dan ayam dicampur beberapa sesajen agar sumber mata air terus mengalir sepanjang tahun sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Sayangnya, ritual adat itu tidak kembali digelar setelah orang tua yang biasa memimpin upacara adat meninggal dunia.
Masyarakat setempat mempercayai setelah ritual adat itu tidak digelar, sumber mata air kolam Air Nona mengering manakala musim kemarau panjang melanda Kota Kupang.
Bahkan dasar kolam sering dijadikan arena lapangan sepak bola bagi anak-anak setempat saat kolam mengering.
Tersedia wahana permainan anak di pinggir Kolam Air Nona di Kota Kupang, NTT (Pos Kupang/ Muhlis Al Alawi)
Untuk itu disarankan Anda yang ingin berkunjung ke Kolam Air Nona jangan saat puncak musim kemarau melanda Kota Kupang seperti bulan Oktober ataupun November.
Untuk mencapai lokasinya, Anda cukup menumpang angkutan umum tujuan Kupang-Tabun lalu meminta kondektur menurunkan Anda dipertigaan menuju kolam tersebut.
Sesampai di pertigaan, Anda berjalan kaki menuju arah barat sekitar 100 meter. Persis disamping SD GMIT Airnona, akan nampak tugu selamat datang di Kolam Air Nona yang baru dibangun tahun 2014. Lokasi kolam berhadapan langsung dengan Kantor Lurah Air Nona.
Jangan khawatir, setiap pengunjung yang masuk tidak dikenakan tarif biaya masuk. Sesampainya di kolam tinggal Anda memilih opsi mau bersantai atau berenang.
Beberapa warga setempat menyarankan saat Anda berada di Air Nona diminta tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan membuat keributan.
Warga setempat meyakini bila melakukan dua hal itu, Anda akan ketiban sial setelah meninggalkan kolam Air Nona.
Untuk itu jagalah sopan santun saat berkunjung ke kolam tersebut.