Mandi Syafar merupakan sebuah ritual yang dipercaya mampu menjauhkan diri dari bencana dan keburukan.
Kegiatan ini dilakukan turun-temurun sejak Sultan Lingga Riau terakhir, Sultan Abdurrahman Muazamsyah hingga sekarang.
Air terjun Resun masih sangat alami. Duduk berendam kaki begitu nikmat dan sejuk, apalagi air jernihnya seperti mendorong untuk terjun ke dalam.
Suara air seperti kidung alam yang memberi rasa relak dan tenang. Betah.
Selain air yang sangat jernih, kita juga akan disuguhkan dengan suasana alam yang masih asri dan alami, dikelilingi oleh pepohonan nan hijau.
Ada bebatuan yang bisa dijadikan pijakan, namun anda harus berhati-hati berjalan di atasnya karena berlumut.
Diperkirakan air terjun Resun mencapai kurang lebih 200 meter. Cukup deras ketika jatuh ke dasar kolam yang menganak sungai. Sensasi terjun bebas dari bebatuan sepertinya paling seru, Ayo berenang!
Akses Menuju Lokasi
Desa Resun berjarak sekitar lima belas kilometer dari Kota Daik dapat ditempuh menggunakan kendaraan darat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Sedangkan dari pelabuhan Resun ke air terjun Resun memang belum ada kendaraan umum.
Hutan lebat di sekitar Air Terjun Resun di Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Tribun Batam/ Eliza Gusmeri)
Jika anda dari Batam, harus naik kapal ke Tanjungpinang, kemudian dari sini menyambung kapal ke Lingga atau turun di pelabuhan Pancur. Ongkos Rp 125ribu. Dari pancur, ada dua alternatif ke resun, jalur darat dan jalur laut.
Jalur darat anda bisa menyewa ojek dengan lama perjalanan 30menit. Sedangkan jalur laut menggunakan speed, 20 menit. Kelebihannya, naik speed lebih seru karena anda dapat menyaksikan pemandangan hutan bakau dan berjalan di antara jalur yang berkelok-kelok.