Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Demam batu akik menjalar hampir di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Yogyakarta.
Di sini, ada sebuah tempat, yang sejak lama bahkan sebelum batu akik booming seperti saat ini, telah menjadi pusat jual beli batu akik.
Setiap harinya di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, tepatnya di depan Kantor Bank Indonesia yang berada di jalan Panembahan Senopati, sekitar 40-an penjual batu akik dan sejumlah aksesoris penunjangnya menggelar lapak.
Pengunjung memilih batu akik di kawasan Nol Kilometer. (Tribun Jogja/Hamim)
Meskipun hanya berlokasi di pinggir jalan tetapi di kawasan tersebut anda bisa menemukan beragam jenis batu akik yang saat ini digandrung masyarakat.
Aris (54) salah satu pedagang batu akik yang hampir 30 tahun berjualan batu akik di tempat tersebut menyatakan, beragam batu akik mulai dari zamrud, safir, ruby, bacan, kalimaya, dan beragam jenis batu lainnya dijual di sini.
"Saat ini hampir semua jenis batu laku dijual, tetapi saat ini yang sering dicari adalah bacan, sungai dareh, nogo sui, klawing, dan kecubung," ujar Aris.
Untuk batuan yang memiliki harga cukup tinggi saat ini adalah jenis zamrud, safir, ruby, kalimaya, dan bacan.
Jika kualitasnya bagus, harga batu-batu tersebut bisa mencapai Rp 2 juta.
Lelaki asal Madura tersebut mendatangkan batu dari beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Di tempat ini juga dijual batu dalam bentuk bongkahan. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Dia sering mencari bakalan batu akik, seperti ke daerah Pacitan yang selama ini memang terkenal kaya dengan jenis batuan mulia.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika dirata-rata harga batu yang dijual di kawsan Nol Kilometer ini berkisar Rp.250 ribu hingga Rp 500 ribu.
Selain menjual batu akik yang siap pakai, beberapa penjual juga tampak menggelar dagangan berupa bongkahan batu.