News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sulsel

Eksotika Gugusan Karst di Maros Tak Kalah Memesona Dibanding yang di Vietnam dan Tiongkok

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan menikmati keindahan alam Maros, termasuk eksotika gugusan karst, di Maros, Sulsel, dengan naik perahu (Tribun Timur/ Mutmainnah Amri)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Tak perlu jauh jauh melancong ke Vietnam jika ingin menikmati karst yang menjulang tinggi.

Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan juga bisa.

Bahkan eksotika gugusan karst ini tidak kalah dibanding di Vietnam dan China.

Di Kabupaten Maros, sebelah utara Makassar sekitar 30 kilometer dari Kota Makassar. Jika dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar 16 kilometer.

Anda dapat mengakses lokasi karst melalui akses darat. Tepatnya di kampung Berua, dusun Rammang Rammang, desa Salenrang kecamatan Bontoa kabupaten Maros, Sulsel.


Wisatawan menikmati keindahan alam Maros, termasuk eksotika gugusan karst, di Maros, Sulsel, dengan naik perahu (Tribun Timur/ Mutmainnah Amri)

Sesuai nama dusunnya, maka karst ini pun dikenal sebagai karst Rammang Rammang.

Rammang Rammang tersohor sudah sejak dua tahun lalu.

Meski belum dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah setempat, wisatawan tak henti datang dan pergi.

Bahkan wisatawan mancanegara sudah mencumbui Rammang Rammang yang masih perawan ini.

Menuju lokasi, Anda dapat mengakses jalur umum menggunakan kendaraan pribadi atau umum.

Kendaraan umum yang bisa dijangkau semisal mikrolet.

Jika Anda turun di Bandara Hasanuddin, mikrolet yang akan melalui lokasi juga tersedia.

Namun tidak sampai di dusunnya. Anda mesti berjalan sekitar 200 meter saja untuk turun di jalan poros.

Dikenakan biaya sekitar Rp 8 ribu.

Berjalan sekitar 200 meter, sampailah di dermaga Rammang Rammang.

Dermaga ini merupakan pintu masuknya Rammang Rammang.


Keindahan gugusan karst di Maros, Sulsel, bisa dinikmati dengan mengelilingi naik perahu (Tribun Timur/ Mutmainnah Amri)

Dermaga yang dibangun seadanya oleh warga setempat.

Maka, ketika menyadari sejumlah turis banyak yang berdatangan ke daerah mereka, warga pun bahu membahu menyambut wisatawan dengan cara mereka.

Namun warga kampung Berua ini sangat ramah.

Mereka menyediakan jasa angkut perahu senilai Rp 250 ribu, dapat menampung sampai 10 orang.

Menurut warga setempat, Daeng Beta, ia kerap menyewakan perahunya bagi wisatawan yang datang jauh.

Bahkan sampai wisatawan mancanegara. Mereka bahkan lebih menyukai perahu manual yang tidak memakai mesin.

Sehingga dengan didayung sedikit, turis sudah merasa puas.

Jika harga sudah deal, mengunjungi Rammang Rammang memang tidak sah jika tak menaiki sampan untuk menyusuri sungai Berua.

Karena hal itu yang akan melengkapi perjalanan Anda ke Rammang Rammang.

Menyusuri sungai Berua, Anda akan disuguhkan deretan mangrove yang indah. Mangrove yang menggeliat dengan subur dan hijau. Ada juga pohon Bakau dan Nipah.

Singkapan batu kapur yang menyembul dari dasar sungai Berua menambah atmosfir eksotik.

Sekitar 20 menit diatas sampan, jangan lupa mengabadikan momen ini. Ketenangan jiwa akan Anda peroleh. Sangat cocok bagi Anda yang penat dengan rutinitas.

Setelah puas menyusuri sungai Berua, tibalah di Rammang Rammang.

Kampung ini sebagai titik akhir penelusuran. Bukit karst yang menjulang tinggi mengelilingi kawasan Rammang Rammang bak benteng pertahanan menyambut Anda.

Jika Anda ingin berada di dimensi lain dunia ini, Rammang Rammang very recommended.

Ketenangan dan sejuk sudah pasti Anda dapatkan.

Nginap Rp 85 Ribu per Malam

Jika ingin berlama lama di Rammang Rammang, Anda sebaiknya berangkat saat pagi, sehingga bisa seharian di Rammang Rammang.

Bahkan menginap satu malam bisa, warga setempat menyewakan rumah mereka dengan tarif Rp 85 ribu per malam.

Harga segitu Anda sudah disajikan makan malam dengan menu khas dapur mereka.

Untuk berapa kepala? Terserah Anda.


Pesona alam di Maros, Sulsel (Tribun Timur/ Mutmainnah Amri)

Di kampung ini bermukim sekitar 15 kepala keluarga. Rumah mereka berjauhan dibatasi petak sawah yang baru saja ditanam.

Pematang sawah menjadi akses wisatawan untuk mencumbui Rammang Rammang.

Jangan buang sampah sembarangan, sebab warga setempat sangat menjaga lingkungan mereka tetap bersih.

Anda juga bisa berkemah di Rammang Rammang, tentunya dengan membawa perlengkapan kemah sendiri.

Semua lahan di Rammang Rammang dibolehkan kecuali di sawah.

Telaga Bidadari

Jika tak puas mengunjungi Rammang Rammang, Anda juga bisa bergeser ke Telaga Bidadari. Telaga Bidadari ini berada masih di satu kampung.

Namun mesti menaiki sampan sekitar 5 menit menuju lokasi.

Anda sisa memberitahu pemilik sampan jika ingin menuju telaga bidadari. Anda akan senang hati diantar menuju ke tujuan.

Akses menuju telaga bidadari cukup sulit. Setelah sampai di dermaga kecil bertuliskan Telaga Bidadari, medan cukup sulit akan dilalui. Naik dan turun bukit sekitar 15 menit.

Namun akan terbayar dengan pemandangan telaga yang unik. Telaga yang airnya jernih dikelilingi bukit.

Telaganya tersembunyi seperti private room. Anda bisa mandi mandi karena airnya sangat segar.

Konon katanya, sesosok wanita cantik entah darimana datangnya, pernah mandi di telaga ini.

Makanya itu warga menamakan telaga bidadari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini