Lanjut Alvin, vihara difungsikan juga untuk tempat push diklat untuk kelas budaya. Setiap tahunnya diselenggarakan 2x di vihara tersebut.
"Namanya kelas budaya, bagi umat yang ingin mempelajari etika kebudayaan diselenggarakan disini,"kata Alvin.
Jika pengunjung merasa lapar, vihara menyediakan restoran yang cukup besar. Makanan disini menyediakan menu vegetarian.
"Restoran di sini only vegetarian, karena mungkin itu menggambarkan cinta kasih juga ya,"lanjut Alvin.
Pernak pernik Buddha
Sebagai tempat singgah tur travel, menurut Alvin vihara Maitreya otomatis menjadi sumber devisa negara.
Pengunjung dari luar negeri seperti Malaysia, Korea, Taiwan dan terutama Singapura termasuk pengunjung yang sering mampir ke vihara, terpesona dengan patung budha emas itu.
Sebagai kenang-kenang untuk mengunjung, di sini disediakan suatu kios yang menjual pernak-pernik replika Buddha dan archa lainnya. Menjelang imlek, pengunjung lebih sering membeli replika dewa rejeki.
"Karena sebagai bentuk pengharapan juga ya biar rejekinya lancar, mereka membeli cendramata dewa rezeki, ada juga tersedia replika Buddha, naga dan burung hong," lanjut Alvin.
Berbagai pernik bernuansa Budha dipajang di Vihara Maitreya di Kota Batam (Tribun Batam/ Eliza Gusmeri)
Akses: Posisi Vihara Maitreya tidak jauh dari pusat kota Batam. Dari Bandara Hang Nadim dapat ditempuh sekitar setengah jam. Transportasi yang bisa digunakan berupa taxi dengan tarif sekitar Rp 70ribu.
Alamat: Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam Center, Riau 29456, Indonesia