Laporan Reporter Serambi Indonesia/Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BIREUN - Rujak manis Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Aceh dikenal dengan citarasanya yang memang begitu manis.
Berdiri sejak tahun 1970, pemiliknya setia menjaga keaslian rasa dengan hanya menggunakan buah segar tanpa pemanis buatan.
Meskipun harga buah-buahan yang menjadi bahan baku utama merangkak naik, namun harga beli oleh konsumen tidak berubah.
Ini menjadi nilai tambah yang membuat pelanggan rujak manis Kuta Blang tetap setia.
Setiap harinya tempat ini menghabiskan hingga 100 Kg buah yang dibeli langsung dari penggalas.
Hal ini guna memastikan ketersediaan buah yang menjadi bahan baku utama.
Pengunjung saat menikmati Rujak Manis Kuta Blang Bireun, di lintas Jalan nasional Banda Aceh-Medan, tak jauh dari jembatan Kuta Blang, Bireun. (Serambi Indonesia/Nurul hayati)
Rujak Kuta Blang dikenal manis karena komposisi buah yang terdapat di dalamnya.
Buah-buahan yang dipasok dari berbagai pelosok Aceh itu berupa mentimun, sawo, nenas, jambu, mangga, dan kuini.
Rasa sepet mentimun dan jambu berpadu dengan rasa asam manis nenas dan sawo.
Kuini yang menjadi pelengkap menebarkan wangi aroma buah.
Semua buah-buahan di rujak ini, dalam kondisi matang benar dan disajikan dengan cara diserut.
Berbeda dengan rujak kebanyakan yang berbumbu, rujak manis ala Kuta Blang ini justru menggunakan air putih sebagai komposisi pelengkap.
Demi menguatkan sensasi segar manis pada rujak, maka es batu dan gula pasir menjadi bahan wajib.