News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Gelang Simpai Khas Dayak, Tak Bisa Pindah ke Lain Tangan

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pembuatan gelang Simpai, di Taman Budaya Kalimantan Selatan, di Banjarmasin.

Dengan cekatan, jemarinya menjalin bilah-bilah akar pohon jangang yang menjadi bahan utamanya di pergelangan tangan para pemesannya.

"Ini kerajinan khas orang Dayak Loksado. Namanya gelang dan cincin Simpai. Bahannya dari akar pohon jangang, biasanya tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan," ungkapnya.

Di Loksado dan di desanya tempatnya tinggal yaitu Desa Barikin, katanya, banyak yang bisa membuatkan gelang ini.

Hanya saja, pemesan harus mendatangi langsung si pembuatnya karena harus disesuaikan dengan pergelangan tangan pemesan.

"Kami tidak menerima pemesanan via telepon atau online. Pemesan harus datang bertemu langsung dengan saya baru dibuatkan. Itulah uniknya gelang Simpai ini. Sebab, ukuran yang dibuat hanya cocok untuk pemesannya. Susah kalau mau dipakai oleh orang lain," jelas pria berambut panjang ini.

Alasannya, karena bahannya yang tidak lentur.

Saat dibuat menjadi gelang tak bisa dipasang atau dilepas lagi karena akar jangang itu tipis tetapi keras namun mudah dibentuk.

Uniknya lagi, gelang dan cincin Simpai ini biasanya berwarna coklat muda atau tua, tetapi jika sering kena air warnanya bisa berubah menjadi hitam.

Bahannya tahan air sehingga tak mudah rusak atau berjamur.

Kalaupun sering kena air dan sudah berubah menjadi hitam, tetap akan tahan lama.

Namun jika terlalu sering kena air bisa saja setahun kemudian gelang atau cincin ini akan lapuk dan rusak.

"Tergantung perawatan dari pemakainya juga. Kalau tak apik bisa cepat lapuk, tetapi kalau rajin merawatnya bisa tahan lama. Teman saya ada yang punya gelang ini sudah lima tahun tidak rusak-rusak," ungkapnya.

Untuk perawatannya mudah saja, apalagi gelang ini tak mudah kotor.

Jika sekali kotor, cukup disikat sedikit lalu dicuci dengan air sudah bisa bersih lagi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini