Gelang dan cincin Simpai buatannya ini dianyam menggunakan pola dasar anyam tiga seperti ketika menganyam rambut.
Ukurannya ada yang lebar ada yang kecil.
Warnanya ada yang coklat muda dan coklat tua.
Gelang Simpai yang dibuat tanpa pemilik, di Taman Budaya Kalimantan Selatan, di Banjarmasin. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Sebuah gelang Simpai ini dijualnya Rp 20.000, baik untuk ukuran dewasa maupun anak-anak.
Sementara cincinnya dihargainya Rp 5.000 per buah.
Salah satu pemesan gelang ini adalah Putra.
Mahasiswa jurusan Seni, Drama, Tari dan Musik FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini tampak senang dibuatkan gelang Simpai oleh Rudiansyah.
"Gelangnya bagus. Saya suka. Etnik banget soalnya dan nggak dijual di pasar-pasar," ujarnya seraya menunjukkan gelang Simpainya.
Pemesan lainnya adalah Gusti Nadia yang tampak antusias saat dibuatkan gelang ini.
Gelang tersebut, ujar dara berjilbab ini bernilai tradisional khas Dayak sekali, nilai etniknya kuat.
Dia bahkan sudah lama menginginkan gelang ini hingga mencarinya sampai ke Kalimantan Timur.
"Waktu itu pas ke Kalimantan Timur coba-coba saja mencarinya, siapa tahu ada tetapi nggak ketemu. Nah, pas kebetulan ada perajinnya di sini jadi sekalian saja pesan. Ini kan gelang langka karena hanya didapat melalui pemesanan khusus," katanya.
Rudiansyah menambahkan, jika ingin memesan gelang ini ke dia bisa saja mendatanginya langsung ke rumahnya di Desa Barikin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Jika berminat, bisa menghubunginya di nomor HP 082250206651 dan Pin BB 285B31BC.
Atau jika ingin tahu lebih banyak tentang kerajinan tangan yang satu ini, bisa mengakses informasinya di akun Facebook miliknya, yaitu Rurud Es.