Sudah dua kali ini, ia dan rombongan mampir ke lokasi Taman Indie.
"Sepertinya cocok untuk rehat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan," tambahnya.
Ruru Dwi Wahyuni, marketing Taman Indie, mengatakan, tempat ini memadukan budaya Jawa - Bali.
Sebagian besar ruangan yang ada di Taman Indie di desain dengan konsep terbuka, seperti bale bale dan taman.
"Sebuah restoran dengan nuansa sejuk dan nyaman yang dikelilingi dengan kehijauan rumput dan pohon-pohon yang rindang, beberapa bale-bale agar para pengunjung juga dapat menikmati santapan dengan nuansa tradisional," paparnya.
Menurutnya, Taman Indie Resto dirancang dengan arsitektural yang menyatu dengan alam, lokasinya di tepi kali Bango memberikan pemandangan menarik kemanapun arah mata memandang.
Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati suasana dan udara sekitar sawah karena tidak jauh dari lokasi utama restoran, terdapat hamparan sawah yang menyuguhkan nuansa pedesaan.
Pada malam hari nuansa eksotis dan romantis dapat dinikmati dengan beberapa bale dipasang lampu-lampu yang indah kesan romantis dengan nuansa alami.
Ditambah lagi, live music yang menjadikan suasana makan malam menjadi nyaman.
Untuk sajian menu ada banyak pilihan, mulai dari sajian pembuka, Chinese food, European special, Japanese food, makanan Indonesia, sampai menu khas Taman Indie Resto.
"Ada menu khas sego ndeso, yang isinya oseng oseng daun pepaya, sayur podomoro (lodeh tahu tempe), ayam panggang kecap, sate udang bumbu rujak dan peyek telur dadar," jelasnya.
Untuk sampai di lokasi ini, tak terlalu jauh dari pusat Kota Malang. Dari alun alun Malang sekitar 30 menit ke arah Selatan.
Demikian juga dari Bandara Abdurahman Saleh bisa dijangkau dalam waktu sekitar 30 menit.