Simbol naga melambangkan sebagai kekuatan yang melindungi dan menjaga tempat atau kebenaran.
Seusai menengok Candi Buddhamanggala, Tribun diajak menuju ke suatu ruangan di mana terdapat patung Buddha Parinibbana.
Ruangan tersebut terletak di sebelah kiri dari Candi Buddhamanggala.
Ruang lapang dengan sebauh patung Buddha Parinibbana berbalut warna emas terletak di depan ruangan tersebut.
Buddha Parinibbana ini memiliki panjang 12 meter, dan tinggi 3 meter.
Posisi dari Buddha ini bersikap berbaring.
“Sering juga disebut Sleeping Buddha , karena melambangkan posisi yang berbaring. Ini juga melambangkan posisi Sang Buddha ketika mangkat,” ungkap Uung.
“Waisak sendiri juga sekaligus sebagai peringatan kelahiran, penerangan sempurna, dan mangkatnya Sang Buddha,” ucap Hendri.
Di ruangan ini juga sekaligus digunakan sebagai tempat berdoa bagi para pemuka agama.
Selain tempat untuk berdoa, di Mahavihara Buddhamanggala juga disediakan ruang sebagai meditasi. Itu adalah Gedung Uposatha.
“Gedung ini digunakan untuk berkumpul para bikkhu setiap bulan terang dan bulan gelap, di mana para Bhikkhu melakukan samadhi (meditasi), di ruang tersebut.
Bangunan Upostaha didesain dengan satu pintu utama.
Desain bangunan upostaha menggabungkan antara seni masyarakat Borneo (Dayak) dengan seni Buddhis.