News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Icon

Orang Bilang, Wanita Backpacker Identik Tomboy, Tapi Asma Nadia Identik Dengan Hijab Traveler

Penulis: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asma Nadia, penulis yang juga identik dengan hijab traveler.

Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi untuk terus menulis.

Asma tetap aktif mengirimkan tulisannya ke majalah Islam. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.

Menulis Lirik Lagu

Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri.

Ia pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo.

Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia.
Asma juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman.

Seperti dilansir Wikipedia, kini, Asma juga aktif dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima).

Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris.

Karena karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di luar negeri.

Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus - September 2009), ia sempat diundang untuk memberikan seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR Gathering), dan Newcastle.

Sejak awal tahun 2009, ia merintis penerbitan sendiri dengan nama Asma Nadia Publishing House.

Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Assalamualaikum Beijing.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini