Laporan Reporter Bangka Pos, Alza Munzi
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Steak dikenal sebagai makanan orang Eropa.
Penyajian dan rasanya berbeda dari kuliner khas nusantara. Masyarakat di kota-kota besar, biasanya tidak asing lagi makanan ini.
Di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menu makanan steak sudah mulai menghiasi sejumlah gerai, restoran dan warung khusus steak.
Steak daging sapi dan ayam yang disajikan Mr SS, Special Steak bisa menjadi daftar menu kuliner yang perlu dicoba bila sedang berkunjung ke Pangkalpinang.
Chef di Resto Mr SS di Kota Pangkalpinang sedang membakar steak pesanan pengunjung (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Berbeda konsep dari resto Steak lainnya, pemilik Mr SS Eko Suranto menjamin cita rasa Steak olahannya cocok lidah orang Indonesia, terutama masyarakat Bangka Belitung yang didominasi rumpun Melayu, penyuka masakan manis dan pedas.
"Kalau orang Eropa senang yang kecut dan asin, kami tahu orang Bangka suka makanan manis dan agak pedas. Nah, kami olah jadi steak gaya Eropa bercita rasa Bangka," kata Eko.
Beragam olahan Steak Mr SS yang berlokasi di Jalan Balai, samping Masjid Muhajirin Pangkalpinang ini perlu dicoba.
Beef tenderloin misalnya, dipilih daging sapi yang lembut. Letak daging tenderloin berada di belakang tulang rusuk.
Steak adalah olahan makanan yang dibakar dan tingkat pembakaran berbeda.
Ada yang tidak terlalu matang maupun sangat matang.
Kembali ke Beef tenderloin Mr SS, bumbunya meresap ke daging yang lembut dipadu saos Black pepper, sedikit pedas tapi bikin mulut tak berhenti mengunyah.
Tampilan steak di Resto Mr SS di Kota Pangkalpinang. Kemasan Eropa tapi rasa Bangka. Manis kombinasi pedas. (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Lalu di mana cita rasa Bangka? Oh, ternyata pemilik menabur lada hitam lebih banyak sehingga rasanya menyentuh lidah orang Bangka yang senang makanan agak pedas.
Ya, tidak apa-apa, yang penting rasanya sama-sama enak.
Bagaimana rasanya chicken steak? Tidak jauh berbeda dari beef steak, dipilih daging ayam khas tanpa tulang dan masih muda.
Kuncinya, tentu bumbu saos lebih kaya rasa dan lebih banyak irisan bahan rempah lainnya.
Kalau untuk spagheti, coba saja spagheti napolitaine. Seperti biasa mie terasa kenyal tetapi bumbu khas Indonesia lebih banyak bermain-main di lidah.
Pedas lada hitam tak mau ketinggalan. Mengunyah spagheti Mr SS, seperti tidak makan mie khas Eropa.
Namanya saja yang berbeda, soal rasa ya tetap Indonesia.
Untuk minumannya, selain teh, ada capucino racikan beragam rasa.
Mr SS mengklaim, capucino racikan mereka berbeda dari capucino yang biasa dijual.
Mereka menyediakan capucino rasa durian, coklat, mangga dan aneka buah lainnya.
Harganya cukup Rp 7.000, capucino lezat nan nikmat dapat diseruput usai menyantap steak.
Belajar Masak
Eko tak mau sembarangan menyajikan aneka steak kepada pelanggan.
Selain steak, Resto Mr SS di Kota Pangkalpinang juga sedia Es Capuccino rasa durian, cokelat dan mangga. (Bangka Pos/ Alza Munzi)
Sebelum warung steak dibuka, dia terlebih dulu membiayai kursus seorang koki selama enam bulan di Yogyakarta.
"Kebetulan koki adik saya sendiri, dia kursus memasak bersama chef terkenal di Hotel Ambarukmo Yogyakarta," kata Eko.
Dia sengaja memilih steak sebagai menu jualan karena peluang bisnis masih terbuka lebar.
Menurutnya warung bakso atau sate sudah menyebar di mana-mana.
Beli 2 Dapat Uang
Harga yang ditawarkan Mr SS cukup murah. Mulai Rp 15.000 sudah dapat menikmati beef steak.
Bahkan, Mr SS berani memberikan pengunjung uang satu amplop jika makan membawa satu orang makan di sana.
"Kami bukan memberikan diskon tapi memberikan uang satu amplop, kalau mengajak satu orang makan steak di Mr SS," kata Eko.