Seperti diketahui, siger yang menjadi simbol adat Lampung telah lama identik dengan provinsi paling selatan pulau Sumatera ini.
Pemilihan dan penggunaan siger sebagai ornament kamar pun dihadirkan agar pengunjung hotel lebih mengenal simbol ke-Lampung tersebut.
Lokasi pemasangan siger di tiap kamar hotel bintang empat itu pun cukup strategis. Manajemen meletakkan persis diatas bagian kepala tempat tidur.
Memiliki aksen keemasan, siger yang hadir di 167 kamar hotel The 7th Hotel berfungsi layaknya lampu tidur seperti kamar hotel kebanyakan.
Sehingga bila kita menyalakan listrik lampu yang berada di belakang siger, rona keemasan kian menambah kesakralan dan kemegahan siger Lampung.
Fidya mengungkapkan, pihak manajemen memang tidak ingin setengah-setengah dalam mengusuh kearifan lokal.
Sehingga penerapan ornament dan pernak-pernik Lampung seakan menjadi nilai plus dari hotel yang berlokasi di Jalan Rasuna Said No 18 Bandar Lampung itu.
"Amat berbeda dengan hotel yang telah ada. Kami benar-benar hadirkan unsur Lampung ke tengah-tengah pengunjung. Jadi mereka benar-benar merasakan feeldi Lampung untuk wisatawan yang lagi berlibur," lanjut Fidya.
Seperti diketahui, The 7th Hotel and Conventon Center merupakan hotel bintang 4 plus plus yang segera beroperasi di Bandar Lampung.
Hotel 12 lantai ini diklaim akan memberikan kenyamanan dan pengalaman baru bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung lewat sederet fasilitas berkelas internasional ang disuguhkan.
Hotel ini total memiliki total 167 Kamar dengan detail yaitu 130 Deluxe room, 7 Deluxe Suit, 14 Executive Suite, 14 Royal Suite, dan 2 Presidential Suite.
Berikutnya yang menjadi keunggulan The 7th Hotel adalah tersedianya fasilitas ballroom yang mampu menampung lebih dari 1100 orang pengunjung.
Tidak itu saja, manajemen juga menghadirkan 10 ruangan konferensi yang bisa digunakan untuk rapat atau pertemuan bisnis.
Uniknya, tiap ruang konferensi ini diberi nama seperti wilayah di Lampung seperti Tanjung Karang, Gunung Sugih, Bakauheni dan masih banyak lagi.