Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Ngabuburit menjadi aktivitas menyenangkan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa.
Beduk atau sirine tanda berbuka merupakan saat-saat yang dinanti-nantikan.
Nah! Sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba, banyak umat muslim yang menjadikan ngabuburit sebagai alternatif kegiatan.
Apalagi bagi mereka yang berdiam di pusat kota, jalan-jalan atau sekedar nongkrong-nongkrong menjadi obat ampuh setelah seharian didera penat.
Blang Padang
Blang Padang masih menjadi lokasi favorit untuk melepas lelah atau sekadar bersantai ria.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terletak di jantung Kota Banda Aceh tersebut memang nyaman untuk ngabuburit.
Blang Padang.
Lokasinya strategis dan hanya terpaut beberapa puluh meter dari Masjid Raya Baiturrahman.
Kursi-kursi plastik beratapkan langit bertebaran di lapangan seluas 8 hektare tersebut.
Anda juga bisa lesehan di rumput hijau yang menyelimuti hampir seluruh lapangan.
Pedagang kaki lima di lokasi dan di seputaran Blang Padang berjejer menawarkan aneka penganan untuk berbuka.
Angin sore membelai lembut dengan kehangatan matahari senja yang mengintip dari celah pepohonan yang memeluk Blang Padang.
Pantai Lamdingin
Berjarak sekitar 2 Km dari pusat Kota Banda Aceh, pantai Lamdingin Kecamatan Syiah Kuala menjadi lokasi asyik berikutnya untuk disambangi.
Untuk menuju kemari anda bisa melewati Simpang Jambo Tape dan masuk ke Jalan Syiah Kuala.
Anda tinggal lurus saja sebelum akhirnya mentok di pantai Lamdingin.
Lokasi nongkrong ini tepat berada di sisi kompleks cagar budaya makam ulama mahsyur dari Aceh, Syiah Kuala atau Nuruddin Ar Raniry.
“Saya biasa menghabiskan sore di sini. Di sini kalau sore ramai, baik oleh warga sekitar atau yang datang khusus kemari,” ujar Wak Tuo, warga setempat.
Untuk ngabuburit anda tinggal nongkrong saja di atas batu pemecah ombak yang berderet di sepanjang bibir pantai.
Menikmati panorama laut kala senja dengan melepas pandang ke pantai yang membentang.
Anda juga bisa bermain-main pasir atau sekedar menyesap aroma laut yang dibawa angin.
Asyiknya lagi untuk menuju kemari anda bebas dari kemacetan seperti umumnya jam-jam menjelang berbuka puasa.
Kondisi jalan yang mulus teraspal dan lagi lebar juga memudahkan pengguna jalan.
Di sepanjang Jalan Syiah Kuala, tepatnya di Simpang Lambaro Skep bertebaran para pedagang yang menjajakan kudapan berbuka puasa.
Mulai dari aneka kue basah hingga minuman pelepas dahaga. Slruuup...
Pantai Ulee Lheu
Lokasi yang terakhir ini tak kalah asyik. Hanya untuk menuju kemari kita kerab harus melalui lautan kendaraan yang padat merayap.
Namun semuanya itu terbayar lunas setiba di Ulee Lheu. Kawasan pesisir yang luluh lantak usai disapu tsunami ini kini semakin bersolek.
Kehadiran kafe yang mengapit di sepanjang Jalan Iskandar Muda menghidupkan sore menjelang berbuka puasa.
Sea food menjadi menu utama jika anda menjatuhkan pilihan untuk berbuka puasa di kawasan Ulee Lheu.
Namun jika yang anda cari kudapan berbuka puasa, maka deretan pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Iskandar Muda menawarkan penganan yang siap anda bawa pulang.
Tak perlu tarif khusus untuk masuk ke lokasi wisata yang terjarak sekitar 1 Km pusat kota Banda Aceh itu.
Anda tinggal membayar parkir Rp 1.000 untuk roda dua dan Rp 2.000 untuk roda empat.
Ada banyak pilihan spot ngabuburit asyik di seputaran Ulee Lheu, di antaranya nongkrong di bibir pantai menuju ke Pelabuhan Ulee Lheu.
Bagi yang suka memancing bisa memuaskan hobinya dengan membawa serta kail dan memancing di jembatan Ulee Lheu atau di atas batu pemecah ombak.
Anda juga bisa nongkrong-nongkrong manja di kafe terbuka yang menghadap langsung ke muara pantai Ulee Lheu.
Dengan mengetahui lokasinya, dijamin acara ngabuburit anda jadi lebih asyik.
Tak terasa waktu berbuka puasa pun tiba dan anda tak sabar untuk menjajal lokasi ngabuburit asyik lainnya.
Penasaran? Datang dan buktikan sendiri.