Dalam menghadapi pelanggan, pria paruh baya ini hanya bermodal dua panggangan berukuran besar.
Satu panggangan merupakan panggangan barbeque berbentuk bundar, dan satu panggangan persegi yang mampu menampung hingga lebih dari 15 lenggang siap bakar.
Oiya, apa itu sebenarnya lenggang? Lenggang merupakan varian dari pempek khas Palembang yang merupakan paduan dari telur ayam atau bebek yang didalamnya terdapat potongan pempek.
Cara memasak empek-empek ini sangat berbeda dan unik ketimbang jenis empek-empek lain.
Pertama, telur bebek dimasukkan dalam daun pisang yang telah dibentuk menjadi persegi empat.
Kemudian, sambil dipanggang, potongan empek-empek lenjer dimasukkan dan diaduk.
Saat sudah masak, penampilan lenggang sungguh menggugah selera dan membuat tangan melenggang untuk mencomot empek-empek berbentuk persegi panjang itu.
"Proses pemanggangan kurang lebih 20 menit. 10 menit awal hanya untuk mantapkan adonan telur dan pempek, 5 menit kemudian membalik cetakan daun pisang , lima menit melepas adonan dari cetakan. Langkah ini harus pas, agar tekstur yang didapat sempurna," terang dia yang membanderol lenggang sajiannya mulai dari Rp 10.000 - Rp 15.000 bergantung jenis telur yang digunakan.
Soal rasa, tak perlu diragukan lagi. Rasa tawar telur bebek dan ikan dalam lenggang menyatu di mulut bersama cuka asli khas Palembang.
Cara menyajikan dan memakannya sama dengan empek-empek lain. Hanya saja, saran yang tepat lebih asyik menyantap lenggang lalu meminum cuka, ketimbang mencelupkan empek-empek ke dalam cuka sebelum makan.
Cuko adalah saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang dibuat dari air mendidih, kemudian ditambah gula merah, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.