Apam juga hadir sebagai simbol perdamaian bagi dua orang atau para pihak yang berselisih.
Kue dengan bahan utama tepung beras dan santan itu juga menjadi menu yang disajikan pada 15 hari kematian.
Selain itu dalam masyakarat Aceh, para pemuka adat juga kerab mengirim apam ke rumah warga yang kaum lelakinya tak pergi salat Jumat.
Itulah sederet makna filosofis dari sebuah kudapan bernama apam.
Festival kuliner itu ditutup dengan zikir dan games makan rujak dengan berbagai level kepedasan.
Makanan Aceh yang dikenal kaya bumbu dan rempah benar-benar menantang lidah untuk menaklukkan sensasi rasa yang ditawarkan.
Di sini mereka yang mengaku lidah orang Aceh diuji dengan menyantap rujak berlumur cabai rawit.
Mencoba Kopi Red Long di Festival Kuliner Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Tak lupa panitia juga mengadakan bagi-bagi kopi gratis.
Sebanyak 500 cup kopi jenis arabika menghangatkan suasana festival.
Aroma kopi Aceh telah menebar ke mana-mana, dari lumbung tempat kopi itu berasal kita bisa langsung menyaksikan aksi para barista dalam meracik kopi.
Bagaimana, sudah siap menjajal kuliner khas Aceh?