News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumsel

Waroeng Steak n’ Shake, Tempat Favorit Warga Palembang Berburu Steak

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menu steak di Waroeng Steak n Shake

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Candra Okta Della

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dulu, steak sering disebut-sebut sebagai makanan mewah karena harganya yang relatif mahal.

Namun seiring dengan makin berkembangnya kota-kota di Indonesia dan menjamurnya warung-warung steak, makanan jenis ini tak lagi dianggap makanan kelas atas.


Waroeng Steak n’ Shake ini buka setiap hari, mulai pukul 12.00-22.00. (Sripo/Candra Okta)

Misalnya di Waroeng Steak n’ Shake yang terletak di Jalan Diponogoro (Kambang Iwak), Palembang. Satu porsi steak hanya Rp 29 ribu.

Di warung ini, Anda sudah dapat menikmati beef steak yang empuk, gurih dan nikmat.

Dipadu dengan sayur buncis, wartel dan kentang yang telah direbus hingga setengah matang, disiram kaldu steak, beefsteak anda langsung lengkap dan siap anda santap.

Meski “tarip bawah”, dijamin membuat lidah Anda untuk minta lagi. Apalagi satu porsi steak berisi 110 gram per porsi.

Waroeng Steak n’ Shake ini buka setiap hari, mulai pukul 12.00-22.00, kecuali Jumat 14.00-22.00.

Tempatnya cukup nyaman dan pengunjung bisa memilih mau duduk lesehan, di ursi atau duduk dikursi diruang ber-AC.

Waroeng Steak n Shake yang merupakan warung makan dengan konsep waralaba dan didirikan pertama kali di Jogja ini, sangat kental dengan nuansa religi.

Namun, konsep-konsep tersebut tidak terkesan kaku, dengan tulisan yang dipajang disetiap dinding, mengandung pesan-pesan kebaikan.

Khususnya di bulan Ramadan, warung ini hanya buka pukul 16.00-22.00, itu pun pengunjung harus rela antre sejak pukul 17.00 jika tidak ingin kehabisan tempat.

Yang unik dari tempat ini, bukan hanya bagi pengunjung, semua pegawai diwajibkan salat lima waktu, bahkan sebelum membuka outletnya mereka selalu salat berjamaah kemudian brefing dan mulai buka.

Pesan Tingkat Kematangan

Seperti diketahui, WS memiliki satu menu andalan yakni Beefsteak. Makanan yang dibuat dengan daging sapi lokal diambil dari daging has dalam, dipotong per 110 gram ini dapat dipesan tingkat kematangannya.

Hidangan ini tak hanya berasal dari daging utuh, namun bisa juga dari daging giling yang dibentuk menjadi steak.

Umumnya ada lima tingkat kematangan yang ditawarkan, yakni rare, medium rare, medium, medium well, dan well done.

Semakin matang steak yang diinginkan, semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu membakar yang diperlukan.

Steak rare hanya berwarna cokelat di bagian luarnya, sementara bagian dalamnya masih merah.

Sementara itu, steak well done berwarna cokelat hingga ke bagian dalam daging dan ada warna hitam bekas memanggang di luarnya.

Semakin mentah steak, semakin banyak kandungan sari daging di dalamnya.

Menurut pakar kuliner, daging berkualitas tinggi seperti wagyu sebaiknya dimasak medium rare agar kenikmatannya terjaga.

Sementara itu, daging berkualitas kurang baik harus diempukkan dengan palu daging dan sebaiknya dimasak hingga matang.

Ada macam-macam pilihan daging steak, tergantung bagian daging sapi mana yang Anda suka.

Beberapa yang paling populer adalah sirloin, tenderloin, dan rib eye.

Sirloin diambil dari area pinggang sapi dan cukup lembut, sehingga harganya agak mahal.

Tenderloin terletak dekat dengan bagian sirloin namun berbentuk lonjong.

Tenderloin merupakan bagian daging sapi yang paling empuk dibanding yang lain.

Sementara itu, rib eye adalah daging iga sapi tanpa tulang. Bagian ini terasa paling lezat karena otot ini terus bergerak saat sapi masih hidup.

Kandungan lemak yang bercorak seperti marmer membuat rib eye cocok dimasak dengan teknik slow roasting dan nikmat dibakar dengan tingkat kematangan manapun.

Sebulan Habiskan 1.5 Ton Daging

Sebagai tempat yang selalu ramai dikunjungi, dalam sebulan WS untuk tiga oulet rata-rata menghabiskan daging sapi sekitar 1.5 ton perbulan.

Belum lagi daging ayam yang rata-rata habis sekitar 2 ton sebulan. Tingginya animo masyarakat, ditambah lagi harga steak di WS yang murah.

Membuat WS selalu ramai, tidak hanya sebagai hangout atau nongkrong kawula muda Palembang. Tempat inipun bisa menjadi referensi makan bagi keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini