Tak tanggung-tanggung, ia hanya mau melego koleksi barang antiknya itu dengan harga Rp 5 miliar atau senilai satu mobil baru Lamborghini.
Nanang bercerita sebelum menemukan batu fosil itu, istrinya, Mahmudah bermimpi bertemu seorang kakek tua.
Kakek itu kemudian memberikan sesuatu barang yang berharga dan membuatnya bahagia.
“Nanti kalau barangnya sudah laku pertama yang ingin saya lakukan adalah berbagi kasih dengan anak-anak yatim di pantai asuhan. Selanjutnya saya ingin membahagiakan istri, anak dan orang tua saya,” ujar Nanang kepada Pos Kupang, Senin (29/6/2015) malam di sela-sela pameran batu akik dan permata di areal Water Park Kupang, di Kupang.
Ia mengatakan saat mengikuti pameran batu akik dan permata di Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Kota Kupang, fosil Telur Naganya sudah ditawar pengusaha asal Jakarta, Rp 2,5 miliar.
Namun ia tidak melepasnya lantaran harga fosil unik dan langka di pasaran dunia jauh di atas penawaran pengusaha tersebut.
Ketua Panitia Pameran Batu dan Permata Timor NTT, Hendry Donald Izaac kepada wartawan terpisah menyatakan fosil Telur Naga milik Nanang tergolong langka dan unik.
Untuk itu ia meminta Nanang tetap mempertahankan harga penawarannya agar nama batu NTT terangkat di bisnis batu dan permata ditingkat nasional dan internasional.
“Fosil Telur Naga milik Mas Nanang nanti juga akan kami ikutkan pameran batu akik dan permata di Jombang dalam waktu dekat,” ungkap Hendry.