Pada nisan sumur maut ini tertulis kalimat, "Peninggalan sejarah mempertahankan bentuk cita-cita perjuangan para pahlawan menegakkan kemurnian pancasila tidak dipatahkan hanya dengan menguburnya dalam sumur."
Sejarah
Monumen Pancasila Sakti adalah sebuah prasasti yang dibangun atas gagasan Presiden RI ke-2, Soeharto untuk memperingati perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan edeologi pancasila dari penyebarluasan ideologi komunis.
Awalnya lahan seluas sembilan hektare persegi ini merupakan lahan perkebunan yang dijadikan sebagai tempat pelatihan anggota Komunis PKI.
Latihan para Sukarelawan PKI diadakan dari tanggal 5 Juli sampai 30 September 1965.
Dalam pelatihan para anggota PKI diajarkan mulai dari latihan baris berbaris, bongkar pasang senjata , dan teknik bertempur.
Mereka berjumlah 3.700 anggota yang dibagi menjadi 7 gelombang.
Selain di Lubang Buaya latihan juga diadakan di Rawa Binong, 2 km sebelah selatan desa Lubang Buaya.
Di dalam Monumen Pengkhianatan PKI, anda akan menyaksikan patung maupun gambar-gambar yang mengisahkan kekejaman PKI khsususnya kepada tujuh pahlawan revolusi.
Dokumentasi dan peninggalan Pahlawan Nasional. (Tribunnews/Reynas Abdila)
Adapun saksi sejarah lainnya yaitu pakaian berdarah ketujuh pahlawan yang terletak di belakang Monumen Pengkhiatan PKI.
Untuk jam operasional monumen buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, kecuali hari Senin.
Tarif yang dikenakan hanya dipungut Rp 2.500 per orang tidak termasuk kendaraan.