Yang lebih menarik lagi, tak jauh dari Pagoda 9 terdapat sebuah Pohon yang disebut sebagai "Pohon Cinta" yang dilambangkan sebagai ritus "Cinta Sejati", antara dua bangsa dan dua budaya yang berbeda pada zaman dahulu antara Siti Fatimah Putri Kerajaan Sriwijaya dan Tan Bun An Pangeran dari Negeri Cina.
Konon jika ada pasangan yang mengukir nama mereka di pohon tersebut, maka hubungan mereka akan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
Untuk itulah Pulau Kemaro juga disebut sebagai Pulau Jodoh.
Tak heran bagi pengunjung yang datang ke Pulau Kemaro, keberadaan Pohon Cinta menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung.
Tak terkecuali pengunjung nonetnis tionghoa.
Pulau Legenda
Legenda Pulo Kemaro adalah sebuah legenda yang mengisahkan asal mula terjadinya Pulau Kemaro di daerah Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.
Menurut cerita, pulau tersebut merupakan penjelmaan Siti Fatimah putri Raja Sriwijaya yang menceburkan diri ke Sungai Musi hingga tewas.
Peristiwa tewasnya putra Raja Sriwijaya tersebut disebabkan oleh tindakan ceroboh yang dilakukan oleh kekasihnya bernama Tan Bun Ann, putra Raja Negeri Cina.
Alkisah, di daerah Sumatra Selatan, tersebutlah seorang raja yang bertahta di Kerajaan Sriwijaya.
Raja tersebut mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Siti Fatimah.
Selain cantik, ia juga berperangai baik. Sopan-santun dan tutur bahasanya yang lembut mencerminkan sifat seorang putri raja.
Kecantikan dan keelokan perangainya mengundang decak kagum para pemuda di Negeri Palembang.
Namun, tak seorang pun pemuda yang berani meminangnya, karena kedua orang tuanya menginginkan ia menikah dengan putra raja yang kaya raya.