Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Mau cari oleh-oleh khas Kalimantan Selatan di Banjarmasin ada beberapa tempat yang menjualnya.
Di antaranya adalah di CV B-Banjar di Jalan A Yani Km 4,5 (depan halte), Banjarmasin.
Toko ini terletak di Jalan A Yani Km 4,5 (depan halte), Banjarmasin. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Toko ini berukuran kecil saja, namun koleksi cinderamata yang dijualnya tergolong unik dan bisa dikatakan inovasi baru yang masih jarang ditemukan di toko suvenir lainnya karena sebagian besarnya adalah rancangan sang pemilik toko.
Misalnya, kaus-kaus bertulisan kata-kata yang lucu dalam Bahasa Banjar, misalnya bungas banar muha (wajah cakep sekali), ulun selingkuh bukan kada setia tapi ulun handak tahu masih payu atau kada (saya selingkuh bukan tidak setia tetapi saya hendak tahu masih laku atau tidak tidak).
Selain itu, di toko ini juga dijual kemeja batik bergambar ikon-ikon wisata Kalimantan Selatan seperti pasar terapung dan nanang galuh.
Ada lagi kain khas Banjar, yaitu sasirangan, topi bermotif sasirangan, peralatan makan seperti tatakan gelas dan alas piring berbahan rotan berbalut kain sasirangan, sarung sasirangan, miniatur rumah adat Banjar, hingga tas bekantan.
Toko ini juga menjual kemeja batik bergambar ikon-ikon wisata Kalimantan Selatan seperti pasar terapung dan nanang galuh. (Banjarmasin Post/Yayu)
Harga yang dipatok bervariasi. "Dari yang murah hingga yang mahal ada. Karena ini semua home made alias buatan tangan, jadi kalau ada yang harganya mahal wajar sekali karena bikinnya susah," jelas pemilik CV B-Banjar, Slamet Budiyanto.
Untuk kaus dan kemeja batik dibanderolnya antara Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per potong. "Kalau batik Rp 100.000, kalau kaus untuk anak-anak Rp 60.000," jelasnya.
Ada lagi kerajinan berupa pajangan perahu khas Dayak yang dijualnya antara Rp 50.000 hingga Rp 575.000.
Perbedaan harganya bergantung pada ukuran perahunya. Untuk yang khas Dayak ada lagi tameng perang yang dijualnya Rp 80.000.
Kemudian ada juga miniatur rumah adat Banjar. Dia menjual dua jenis miniatur rumah adat Banjar, yaitu rumah Bubungan Tinggi dan Palimasan (rumah Anno 1925 yang baru-baru ini dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Banjarmasin) dijualnya antara Rp 350.000 hingga Rp 800.000 per buahnya.
"Kalau rumah adat saya produksi saat ada pesanan saja. Bikinnya susah, makanya mahal," ujarnya PNS staf Bagian Promosi Kebudayaan di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin ini.
Mau yang lebih murah juga ada. Misalnya sandal berlogo Banjarmasin Rp 20.000, tas Rp 30.000, boneka bekantan Rp 80.000 dan aksesori dari Rp 5.000 hingga Rp 40.000. Peralatan makan seperti tutup dan alas gelas serta alas piring dijual satu set Rp 45.000. Kemudian topi sasirangan Rp 35.000.
Toko ini walaupun kecil namun kerap dikunjungi wisatawan dari luar dan dalam Kalimantan Selatan. Biasanya mereka adalah para tamu hotel di kota ini.
"Untuk pembeli dari luar Kalimantan Selatan biasanya dari berbagai daerah. Kalau yang lokal saja banyak juga, misalnya dari Pelaihari," ungkapnya.
Toko ini posisinya di pinggir jalan raya. Mau kemari bisa memakai kendaraan umum seperti becak, ojek, bajaj dan angkutan kota. Untuk angkutan kota bisa mengambil jurusan Terminal Induk Km 6 atau Pasar Sentra Antasari, biasanya lewat sini. Toko ini buka tiap hari dari pukul 09.00 Wita hingga 22.00 Wita.