Tak hanya itu, jualan seperti minyak angin dan obat anti mabuk sering diteriakkan.
Meski sering berlayar juga, banyak juga penumpang yang tetap mabuk saat perjalanan.
Kedua kapal ini terdiri dari tiga dek. Dek teratas adalah kamar-kamar.
Tiap kamar menyediakan fasilitas listrik dan AC. Dan mendapat satu kali makan, pada paginya.
Suasana dek satu dan dua memang tak senyaman fasilitas kamar.
Seperti bangsal raksasa yang sesak dengan orang dan barang-barang.
Terutama di dek satu. Dek dua masih terlihat lebih bagus.
Kapal komersil jurusan Nusa Utara yang berlabuh di pelabuhan Manado, Sulut. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Di kapal ini juga ada kantin yang menyediakan makanan seperti mi instan dan minuman hangat.
Harganya memang di atas rata-rata penjualan biasa.
Keamanan di kapal yang berlayar ke Nusa Utara dikenal dikenal sangat tinggi.
Barang-barang yang ditinggalkan dijamin takkan hilang.
Namun kehati-hatian penumpang tetap sangat penting menjaga barang-barangnya.
Masyarakat Nusa Utara meyakini, sebesar apapun ombak yang dilalui, jika memuat mayat, kapal takkan celaka. Seperti pelayaran pada Rabu (01/07/2015).
Kapal Karya Indah yang ditumpangi, kala itu menghadapi ombak laut dahsyat setinggi 4-6 meter.