Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pada bulan Juni sampai Juli, jumlah wisatawan manca yang berkunjung ke Yogyakarta, diperkirakan akan naik. Hal ini disebabkan oleh sudah mulainya libur musim panas di beberapa negara di Eropa, sejak Juni silam.
Pontus, wisatawan asing dari Sweden, sengaja berkunjung ke Yogyakarta karena musim di negaranya yang kurang bersahabat.
Cuaca panas yang melanda Eropa termasuk negaranya, membuat dirinya dan pacarnya berlibur ke Indonesia.
"Kebetulan sedang libur musim panas di negara saya, saya putuskan untuk berlibur ke Indonesia, setelah ini saya akan berkunjung ke Bali," ujar Pontus, di Malioboro, Senin (27/7/2015).
Sejumlah wisatawan asing mengunjungi Keraton Yogyakarta. (Foto Dok Tribun Jogja)
Zuri, turis manca asal Belgia ini pun juga mengisi waktu liburannya untuk berkunjung di Yogya bersama istrinya. Ia menuturkan, libur musim panas di negaranya sudah dimulai sejak Juni 2015.
Ia mengaku sudah dua kali berkunjung ke Indonesia, termasuk Yogya. Bukan hanya untuk berlibur, namun juga untuk mengungsi dari cuaca panas yang sedang melanda negaranya.
"Iya sedang libur musim panas, tampaknya berlibur ke Yogya pilihan yang tepat. Suasana disini sangat nyaman," ujarnya di Alun-alun Kidul, Yogyakarta.
Sejumlah wisatawan asing mengunjungi Keraton Yogyakarta. (Foto Dok Tribun Jogja)
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta, mengatakan, bulan-bulan ini adalah waktu di mana jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sedang meningkat.
Sehingga dengan diadakannya beberapa acara ini adalah agar dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan asing.
"Festival Malioboro kemarin ini salah satu acara untuk menarik lebih banyak wisatawan asing untuk dapat berkunjung ke Yogya," ujar Aris. (*)