News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Air Terjun Tangkahan, 'Surga' Kecil di Tengah Hutan Gunung Leuser, Sumatera

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Air terjun Tangkahan, menjadi magnet para wisatawan asing yang datang ke Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Wisata Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara tidak berhenti pada wisata melihat atau naik gajah.

Tapi juga tracking ke hutan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) dan melihat keindahan air terjun Tangkahan.


Tangkahan dapat ditempuh dari Kota Medan dengan perjalanan selama 4-5 jam.  (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Di sana, traveler benar-benar akan merasakan kekayaan alam hutan TNGL yang masih belum terjamah tangan manusia, begitu indahnya.

Di Hutan TNGL, ada air terjun yang airnya cukup jernih dan bak surga di tengah hutan, saat traveller dehidrasi dan dibanjiri keringat saat melakukan tracking.

Selain mandi, dan minum dari air yang keluar dari mata air yang keluar dari celah-celah batu, traveler juga dapat memancing.

Edi, pengelola, menuturkan, wisatawan atau traveller akan dipandu dan boleh istirahat atau berenang dan memancing saat menemukan spot yang diinginkan, seperti di air terjun.

"Pemandu hanya memberi imbauan agar wisatawan menjaga barang agar tidak hanyut apalagi sandal atau sepatu, karena arus air yang deras," katanya.

Paket untuk tracking ini bervariatif dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah, tergantung pada lama harinya.

“Paket yang ditawarkan lainnya menyelusuri sungai yang harganya Rp 200 ribu perorangnya. Jika wisatawan beruntung dapat melihat satwa orangutan yang liar di hutan tesebut," katanya.

Pengelola, Darmawan Sahputra, Trip Wisata Sohib Nature yang rutin membawa wisatawan ke kawasan ini setiap tahunnya, menuturkan, kawasan Tangkahan memiliki air terjun yang cukup jernih dan jarang dikunjungi, selain wisatawan yang melakukan tracking di hutan TNGL.

Kemudian mendokumentasikan diri di jembatan gantung yang terbuat dari tali dan pijakan kayu juga menjadi spot wajib.

Jembatan tersebut sangat kuat tapi dianjurkan tidak digunakan, tapi hanya menjadi spot dokumentasi favorit para traveller.

"Tempat tersebut menjadi spot wajib yang disusuri saat melakukan tracking, setelah ke air terjun untuk minum karen kelelahan, juga berfoto ria mengingat di sekitaran banyak tumbuhan langka seperti kantong semar, rafflessia, Amorphophalus sp, damar, meranti, dan mayang," katanya.

Ia menuturkan, bagi traveller yang tertarik pada tumbuhan akan menerima banyak pengalaman dan tersadarkan pentingnya pelestarian alam.

"Tidak hanya turut melestarikan alam, wisatawan akan mendapatkan ilmu dan pengalaman. Hal yang baik untuk belajar melestarikan alam sambil belajar dan juga bersenang-senang saat di sana," tambahnya.

Sahban, wisatawan, menuturkan perjalanan ke Tangkahan sangat mengesankan, dan tepat disebut The Hidden Paradise.

Menurutnya, walaupun dalam perjalanan cukup sulit dan jauh.

Tapi setelah sampai di Tangkahan, semua kesulitan dan hambatan sirna sudah bersamaan dengan perginya kepenatan dan kejenuhan saat melakukan rutininas di kota.

"Tangkahan menawarkan keindahan alam yang lengkap, ada kekayaan alam flora dan fauna yang terjaga secara alami di alam yang memiliki air terjun dan sungai yang bersih dan jernih, menambah keindahan Tangkahan," katanya.

Jarak yang ditempuh dari Kota Medan berkisar 124 KM dengan menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam lamanya.

Selain melewati sejumlah perkebunan, untuk bisa tiba di lokasi juga harus melalui melalui jalan yang berkerikil dan berlubang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini