TRIBUNNEWS.COM - Pegunungan, fjord, dan hutan Norwegia tersohor di dunia.
Keindahan pemandangannya bukan lagi rahasia.
Namun, salah satu cara untuk melihat pemandangan tersebut ialah dengan berkendara di Jalan Sognefjellet atau lebih dikenal dengan ‘jalan yang melintasi atap Norwegia’.
Taman Nasional Jotunheimen, yang secara harfiah berarti rumah para raksasa. (Stuart Butler)
Jalan Sognefjellet, yang merupakan salah satu dari 18 rute wisata nasional di Norwegia, membelah lembah-lembah subur, menembus gunung-gunung tinggi dan danau-danau, serta menghubungkan sejumlah pegunungan di bagian pesisir barat dengan fjord nan menawan.
Jalan Sognefjellet juga menghubungkan wisatawan ke Taman Nasional Jotunheimen.
Awal yang tenang
Rasa tenang dan damai melingkupi saat memulai perjalanan di Jalan Sognefjellet.
Perlahan kendaraan meninggalkan Kota Lom yang terletak di pegunungan dan mulai meluncur di tepian Sungai Bøver.
Tumbuhan Arktik yang menambah warna pada pemandangan pegunungan terjal. (Stuart Butler)
Sesekali puncak gunung yang tertutup salju tampak ketika melewati lembah nan sunyi.
Perjalanan melintasi Jalan Sognefjellet harus disiapkan dari jauh hari karena selama setahun jalan tersebut hanya dibuka dari Mei hingga September.
Di luar masa itu, Jalan Sognefjellet tertutup salju setinggi lebih dari satu meter.
Tatkala saya melewati bagian pertama jalan tersebut pada awal Agustus, padang dipenuhi bunga-bunga ungu.
Taman Nasional Jotunheimen, yang secara harfiah berarti ‘rumah para raksasa’, memiliki luas 1.151 kilometer per segi dan menampung lebih dari 275 gunung.