Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta yang ingin berlibur tidak harus selalu menguras isi kantong dan menempuh waktu perjalanan jauh ke luar kota.
Di pusat kota Jakarta juga terdapat tempat wisata ruang terbuka hijau (RTH) yang tak kalah menariknya dengan nuansa alam di daerah pesisir ibukota.
Ya, Taman Menteng di Jl. HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat boleh dimasukkan ke dalam rundown wajib rekreasi bersama keluarga tercinta.
Taman ini menawarkan beragam fasilitas penunjang yang bisa Anda dan keluarga kecil nikmati, mulai dari olahraga, sarana bermain anak, jogging track, air mancur, dan lainnya.
Playground di Taman Menteng, Jakarta (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Pemandangan yang disajikan sungguh memanjakan mata dengan udara nan sejuk dari hembusan angin pepohonan.
Banyaknya pepohanan besar membuat hawa rindang meski disinari teriknya matahari siang sekalipun.
Kebersihan di tempat ini juga sangat terjaga, tidak terlihat sampah-sampah dedaunan di dasar lantai karena petugas kebersihan siaga menyapu setiap satu jam.
Lahan parkir di sini memiliki daya tampung cukup banyak dengan model bertingkat 4 untuk kendaraan roda dua dan empat.
Tarif parkir menggunakan sistem komputer sehingga jauh lebih aman dan pengunjung akan menerima karcis resmi.
Hitungan bayarnya berdasarkan durasi per jam di bawah kepengelolaan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Fungsional Taman
Taman ini dibagi menjadi dua fungsi utama yakni olahraga di sisi utara meliputi dua lapangan futsal dan satu lapangan basket.
Setiap harinya lapangan ini dipenuhi masyarakat yang hendak mencari keringat khususnya pada sore hari.
Komunitas olahraga biasa berkumpul untuk beradu ketangkasan melawan tim lawan di lapangan Taman Menteng.
Air mancur di Taman Menteng, Jakarta Pusat (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Pada malam hari banyak juga komunitas ekstrim yang berkumpul seperti skareboarding, sepeda BMX, dan parkour olahraga asal Perancis.
Disisi lainnya fungsi taman ini bisa untuk sekedar duduk-duduk santai sembari mencari inspirasi.
Ada banyak bangku dari besi yang disediakan di dalam area taman dengan kapasitas 3 orang.
Di bagian atas bangku terdapat kanopi dari tanaman yang lebat merambati tiang.
Namun yang paling menyorot perhatian adalah taman bermain dengan berbagai jenis model mainan semisal perosotan dan ayunan.
Anak-anak kecil biasa berkerumun di fasilitas ini didampingi oleh masing-masing orang tuanya.
Dan tak ketinggalan rumah kaca dengan ukuran besar di mana fasilitas ini berguna untuk acara pameran lukisan serta kesenian lainnya.
Sejarah
Taman Menteng mulanya ialah stadion yang dibangun arsitek Belanda pada tahun 1921 dan memiliki kapasitas 10.000 penonton.
Stadion ini dijadikan kandang klub sepakbola Persija Jakarta kala menggelar pertandingan melawan klub nasional.
Tetapi lantaran lokasinya di pusat Jakarta stadion kemudian dibongkar untuk memberikan sarana publik.
Ide itu muncul dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, untuk mengubah fungsi stadion pada bulan September 2004.
Sebuah rumah kaca di Taman Menteng, Jakarta Pusat (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Pada 28 April 2007, Pemprov DKI menyepakati penambahan ruang terbuka hijau setelah Taman Suropati dan Taman Situ Lembang yang letaknya berdekatan.
Saat itu, Dinas Pertamanan DKI Jakarta membuka sayembar guna mendesain Taman Menteng dengan gaya modern.
Akhirnya tanggal 28 April 2007, taman ini diresmikan sebagai taman yang memiliki macam-macam fasilitas.
Ada pula 44 sumur resapan, kolam ikan, dan air mancur yang mempercantik keindahan taman.