Taman ini dibagi menjadi dua fungsi utama yakni olahraga di sisi utara meliputi dua lapangan futsal dan satu lapangan basket.
Setiap harinya lapangan ini dipenuhi masyarakat yang hendak mencari keringat khususnya pada sore hari.
Komunitas olahraga biasa berkumpul untuk beradu ketangkasan melawan tim lawan di lapangan Taman Menteng.
Pada malam hari banyak juga komunitas ekstrim yang berkumpul seperti skareboarding, sepeda BMX, dan parkour olahraga asal Perancis.
Di sisi lainnya fungsi taman ini bisa untuk sekedar duduk-duduk santai sembari mencari inspirasi.
Taman Menteng Jakarta. (Tribunnews/Reynas)
Ada banyak bangku dari besi yang disediakan di dalam area taman dengan kapasitas 3 orang.
Di bagian atas bangku terdapat kanopi dari tanaman yang lebat merambati tiang.
Namun yang paling menyorot perhatian adalah taman bermain dengan berbagai jenis model mainan semisal perosotan dan ayunan.
Anak-anak kecil biasa berkerumun di fasilitas ini didampingi oleh orangtua mereka.
Dan tak ketinggalan rumah kaca dengan ukuran besar di mana fasilitas ini berguna untuk acara pameran lukisan serta kesenian lainnya.
Sejarah
Taman Menteng mulanya ialah stadion yang dibangun arsitek Belanda pada tahun 1921 dan memiliki kapasitas 10 ribu penonton.
Stadion ini dijadikan kandang klub sepakbola Persija Jakarta kala menggelar pertandingan melawan klub nasional.