Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jika Anda pecinta makanan pedas, cobalah menu yang satu ini, ayam geprek ala Yogyakarta.
Ayam geprek adalah ayam goreng tepung yang di tumbuk dengan ulekan bersamaan dengan cabai rawit, bawang putih, dan sedikit terasi.
Salah satu warung ayam geprek di Yogyakarta yang terkenal adalah Ayam Geprek Bu Rum.
Warung Geprek Bu Rum yang terletak di Jl. Wulung Lor, Papringan Depok, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Perpaduan rasa pedas dari cabai rawit, berpadu pas dengan gurihnya ayam yang digoreng secara crispy.
Meskipun telah digeprek, tetapi anda masih bisa merasakan renyahnya tepung yang melumuri daging ayam goreng.
Yang spesial dari hidangan ini adalah pembeli bisa menentukan tingkat kepedasannya dengan cara meminta jumlah cabai rawit yang digunakan dalam setiap menu ayam geprek.
Meskipun terihat sederhana tetapi ayam geprek Bu Rum memang lezat, hal tersebut terlihat dari selalu ramainya warung kaki lima tersebut oleh pelanggan.
Bahkan pada saat jam-jam makan siang, pengunjung harus rela antri untuk mendapatkan tempat duduk dan satu porsi ayam Geprek.
Suasana di Warung Geprek Bu Rum. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Ayam Geprek Bu Rum ada sejak tahun 2003 yang lalu.
"Ibu saya, yang bernama Ruminah, awalnya berjualan lotek sejak tahun 1997. Kemudian pada tahun 2003, beliau mulai berjualan ayam geprek," ujar Bambang, anak dari Ruminah saat ditemui di warung Geprek Bu Rum yang terletak di Jl. Wulung Lor, Papringan Depok, Yogyakarta.
Untuk pemesannya ayam geprek ini juga sedikit berbeda, pengunjung yang datang langsung mengambil nasi sendiri, sayur, dan ayam yang akan digeprek.
Kemudian ayam tersebut diserahkan kepada karyawan warung yang bertugas menggeprek ayam, dan jangan lupa sebutkan jumlah cabai yang anda inginkan.
Selain ayam, ada lauk tambahan berupa tempe, tahu, dan telur. Untuk sayur yang disiapkan untuk mendampingi ayam geprek biasanya soup sayuran, oseng kacang+tempe, dan beberapa jenis sayur lainnya.
Karena memiliki banyak pelanggan, dalam sehari warung Ayam Geprek Bu Rum yang berada Jl. Wulung Lor ini menghabiskan sekitar 60 hingga 70 kilogram ayam dan sekitar 15 kilogram cabai rawit.
"Saat kami sudah memiliki beberapa cabang yang berada di Resto PKL Mrican, Kios Mrican Baru C II, dan di jalan Baru Lembah UGM," ujar Bambang.
Untuk ketiga cabang tersebut, biasanya dalam sehari menghabiskan sekitar 20 kilogram ayam. Setiap harinya, warung geprek ini buka dari pagi sekitar jam 7, hingga dagangannya habis (biasanya pukul 9 malam).
Untuk harga, hidangan ini cukup terjangkau. Satu porsi ayam geprek (sudah termsuk nasi dan sayur) hanya Rp. 9 ribu. Jika Anda menginginkan ayam gepreknya saja, harganya hanya Rp. 7 ribu.