TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Desa Sungai Madang di Kabupaten Banjar merupakan sentra perkebunan jeruk asli Kalimantan Selatan, yaitu limau madang.
Di desa ini, hampir seluruh penduduknya memiliki kebun limau madang.
Limau ini tergolong berbeda dari jeruk lainnya yang ada di Indonesia.
Dari segi rasa, memiliki ciri khas yang berbeda, yaitu manis dan sedikit kecut.
Daging buahnya empuk dan berwarna orange agak kemerahan.
Wanginya juga terasa berbeda.
Ada aroma manis yang lebih mendominasi, diselingi sedikit asam menyeruak ke rongga hidung saat menghirup wanginya walaupun buahnya belum dikupas.
Buah ini musiman, biasanya dijual di pasar-pasar tradisional maupun kios kaki lima di Banjarmasin dan sekitarnya.
Musim panennya biasanya antara Juni hingga Agustus.
Jeruk-jeruk ini ada juga yang dijual di kios kaki lima di pinggir jalan.
Jeruk Limau Madang banyak dijajakan di Banjarmasin (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)
Di antaranya di Jalan A Yani Km 12, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
Di sini ada sekitar tiga atau empat orang pedagangnya.
Mereka berdagang di bak mobil pick up dan beberapa buahnya ditata di rak kayu yang mereka pajang di pinggir jalan.