Sementara di sudut lain dua wajan tertutup yang terbuat dari tanah liat menebarkan wangi kari dan gulai ayam bercampur nangka.
Menu andalan lainnya yaitu ayam goreng yang disajikan panas-panas dan bertabur daun temuru dan pandan.
Ayam yang digunakan adalah ayam kampung muda sehingga daging ayamnya terasa namun teksturnya tidak alot.
Itulah sederet menu yang direkomendasikan dan ‘wajib’ dicoba jika bertandang ke rumah makan ‘di blank’.
Dalam sehari tempat ini bisa menghabiskan 70 ekor ayam ditambah 10 Kg daging kambing dan 3 Kg daging sapi.
Salah satu yang membuat sedap kuliner Aceh Besar adalah karena dimasak dengan kuali tanah dengan bahan bakar arang (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Menu pelengkapnya berupa anyang, bunga pepaya yang direbus dan dicampur dengan kelapa gonseng, kelapa mengkal, dan kacang tanah yang dihaluskan.
Coba juga keumamah, yaitu ikan tongkol yang sudah dikeringkan dan dimasak dengan cara ditumis kering.
Asam udang hadir dengan rasa pedas asam yang khas.
Kuliner Aceh menggunakan asam sunti sebagai bumbu wajib dalam semua masakan.
Asam sunti terbuat dari buah belimbing yang dikeringkan dengan cara dijemur dan digarami berhari-hari.
Menghasilkan citarasa asam yang kuat.
Seporsi ayam goreng kampung dihargai Rp 60 ribu.
Sementara kuah kari dilepas Rp 25 ribu saja per porsinya.
Tempat ini juga menerima pesanan yang dibanderol Rp 30 ribu- Rp 35 ribu per prosi.