News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Sumut

Air Terjun Sikulikap, Akses ke Sini Mudah Meski Lokasinya Tepat di Bawah Jurang Panatapan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Air Terjun Sikulikap di Berastagi, Sumatera Utara.

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humaira

TRIBUNNEWS.COM, BERASTAGI - Satu di antara objek wisata yang wajib kamu kunjungi saat di Berastagi adalah Air Terjun Sikulikap yang berada tepat di bawah jurang Panatapan.

Air terjun yang terletak di desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini bisa dicapai melalui akses yang telah disediakan dari pintu gerbang yang berada di kawasan Panatapan.

Walaupun berada di bawah jurang Panatapan, wisatawan tidak perlu khawatir karena akses menuju ke sana sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat.


Sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan. (Tribun Medan/Silfa)

Ada pegangan pagar besi di tiap pinggir jurang, sehingga wisatawan bisa lewat dengan aman.

Tanah curam juga sudah diaspal dan dibuatkan tangga, sehingga wisatawan bisa turun tanpa harus bersusah payah.

Menuju ke sana, wisatawan harus memperhatikan pintu masuk ke lokasi air terjun ini, yang berada di dekat gapura perbatasan Deli Serdang dengan Kabupaten Karo.

Hanya sekitar 15 menit menuruni tangga di tengah hutan belantara, wisatawan dapat mencapat pemandian Air Terjun Sikulikap yang memiliki tinggi sekitar 30 meter dan turun deras dengan percikan air yang tinggi pula.

Sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan.

Hutannya merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Taman Nasional Gunung Leuser yang berada dalam Kawasan Lau Debuk Tanah Karo.


Wisatawan dapat menikmati pemandangan Air Terjun ini yang mempunyai ketinggian jatuh sekitar 30 meter. (Tribun Medan/Silfa)

Raihan Amin, pengunjung menuturkan, petualangan yang membuat wisata ke Air Terjun Sikulikap adalah menyusuri Hutan Hujan Tropis Lebat dan jika beruntung akan melihat monyet Gibon bergelantungan.

"Di hutan tersebut banyak monyet Gibon bergelantungan, mereka tidak berbahaya, dan dapat diusir dengan hentakan kaki atau melemparkan makanan," katanya.

Di sana juga banyak terdapat tempat duduk berbentuk kursi yangg terbuat dari batu, area tersebut menjadi spot foto paling diminati.

Setelah berjalan menelusuri hutan yang begitu asri sekitar 15 menit.

Wisatawan dapat menikmati pemandangan Air Terjun ini yang mempunyai ketinggian jatuh sekitar 30 meter.

Air yang jatuh sangatlah deras serta banyak batu-batu besar dibawahnya.

Tidak banyak wisatawan yang berani mandi di bawah Air Terjun sangkin derasnya.

Batu-batunya juga licin dan terlihat berlumut.

Wisatawan yang ke sana kebanyakan hanya mendokumentasikan foto Air Terjun sambil bersantai di pondok sambil menikmati pemandangan alam yang indah ini.

Herman, pemilik warung di dekat gerbang Air Terjun Sikulikap menuturkan wisatawan harus berhati-hati jika hujan tiba, atau ada baiknya segera kembali ke atas.

"Karena berada di kawasan jurang, tentu sangat berbahaya jika ada rongsor atau tanah licin yang akan menyulitkan wisatawan naik, tempat wisata tersebut tidak direkomendasikan jika didatangi pasca hujan deras," katanya.

Menurutnya, walaupun akses masuk ke dalam sudah diberi tangga dan pagar di pinggir jurang, tapi tetap saja harus mengantisipasi jika ada longsor pasca hujan deras.

"Wisatawan yang datang kebanyakan pecinta alam, mahasiswa dan rombongan komunitas. Masuk ke sana tidak dipungut biaya, wisatawan cukup membayar parkir di warung Panatapan, karena gerbang masuknya tepat di sekitar warung-warung Panatapan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini