News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Kenalkan, Brown Canyon di Kabupaten Demak, Tempat Ini Mirip Grand Canyon di Amerika

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brown Canyon, sebuah lokasi di Kabupaten Demak yang mirip Grand Canyon di Amerika. Dulunya tempat ini merupakan areal penambangan.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Putut Dwi Putranto

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Grand Canyon di Amerika begitu terkenal bahkan mengantongi label warisan dunia dari Unesco.

Namun, tak perlu jauh-jauh ke Amerika untuk menikmati keindahan atau sekadar selfie dan groufie berlatar ngarai.

Di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, terdapat tebing-tebing berkontur mirip grand canyon.


Layaknya Grand Canyon, Brown Canyon di Mranggen ini juga berupa tebing-tebing hasil pengikisan.  (Tribun Jateng/Putut Dwi)

Lokasi yang booming setelah gambar-gambarnya tersebar di dunia maya ini dijuluki Brown Canyon.

Layaknya Grand Canyon, Brown Canyon di Mranggen ini juga berupa tebing-tebing hasil pengikisan.

Bedanya, tebing di Brown Canyon dikikis manusia sebagai dampak penambangan batu padas.

Bahkan, di beberapa titik lokasi Brown Canyon ini, aktivitas pertambangan sesekali terlihat. Truk-truk pengangkut batu padas dan pekerja masih berseliweran.

"Tebing-tebing tinggi itu memang hasil penambangan batu dan padas. Tidak mengira kalau sekarang ramai dikunjungi wisatawan, terutama anak-anak muda," ujar Sarmani (49), warga Desa Kebonbatur yang tinggal tak jauh dari lokasi.

 
Banyak pengunjung yang datang di pagi atau sore hari.  (Tribun Jateng/Putut Dwi)

Menurutnya, kebanyakan pengunjung datang menjelang sore.

Namun, tak sedikit pula yang datang pagi hari menjelang matahari terbit.

Tentu saja, tak ada aktivitas berarti yang mereka lakukan di wilayah yang gersang dan tandus tersebut, selain foto diri.

Selain deretan bukit-bukit yang memiliki bentuk tak beraturan, terdapat pula beberapa gua.

Namun, gua-gua tersebut tak terlalu besar dan tak dalam.

Menurut Sarmani, dulu, saat aktivitas pertambangan masih ramai, gua-gua itu digunakan penambang sebagai tempat istirahat melepas lelah.

"Itu gua buatan untuk istirahat pekerja tambang. Sekarang, aktivitas pertambangan sudah dihentikan," imbuhnya.

Sejauh mata memandang, terdapat gugusan bukit terjal berwarna kecokelatan.


Brown Canyon di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.  (Tribun Jateng/Putut Dwi)

Di beberapa spot, terlihat sekumpulan anak muda yang tengah bergaya mengabadikan diri dalam jepretan kamera berlatar tebing-tebing tersebut.

Termasuk di antaranya Ratnasari (25) dan Nora Marisa (25) asal Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Kami lihat foto-foto di media sosial, kelihatan bagus. Kami pun penasaran dan sepulang kerja langsung ke sini untuk melihat secara langsung. Ternyata memang keren foto-foto di sini," ujar Nora.

Tak hanya Nora, Lila Santi (21) pun tak mau ketinggalan.

Foto-foto dari beberapa teman yang lebih dulu datang ke Brown Canyon di Mranggen ini membuat dia kepincut. "Keren pokoknya," ucap Lila.

Hanya saja, dia menyayangkan akses masuk ke lokasi yang dianggap sulit.

Apalagi, jalan menuju tempat ini belum beraspal alias masih berupa jalur padas. "Kalau hujan, pasti licin sekali," terka Lila.

Para pengunjung lebih banyak datang ke lokasi ini sore menjelang matahari terbenam.

Selain tak terlalu panas dan berdebu, foto siluet berlatar matahari tenggelam di antara ngarai buatan itu lah yang paling banyak dicari.

Kawasan Brown Canyon Mranggen berjarak sekitar 15 kilometer arah ke timur (Demak) dari Simpanglima, Kota Semarang.

Lokasi ini memang lebih dekat dari Kota Semarang lantaran berbatasan langsung dengan ibu kota Jawa Tengah, tepatnya dekat perumahan TVRI Semarang.

Agar tidak tersesat, Anda bisa bertanya ke warga. Hanya saja, nama penambangan padas lebih familiar di telinga warga ketimbang Brown Canyon Mranggen.

Lantaran bekas penambangan, kawasan ini tidak dikelola layaknya tempat wisata.

Namun, beberapa warga memanfaatkan kunjungan wisatawan dengan memungut tarif parkir yang nominalnya seringkali dikeluhkan. Bahkan, kadang pengunjung ditarik biaya Rp 5.000 per orang. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini