News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Wisatawan Merasakan Suasana Hollywood di Los Angeles Saat Berada di Gunung Kayangan Ini

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di ketinggian Gunung Kayangan di Kabupaten Tanah Laut. Ada yang menyebut bak suasana Hollywood di Los Angeles, AS.

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kabupaten Tanahlaut adalah satu di antara 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

Kabupaten ini memiliki banyak potensi wisata, di antaranya adalah Gunung Kayangan.

Terletak di wilayah Desa Ambungan, Kota Pelaihari, gunung ini sebenarnya bukanlah gunung, melainkan bukit.

Namun oleh warga sekitar disebutnya gunung.

Tingginya tidak terlalu tinggi sehingga jalur pendakiannya sangat mudah.


Kawasan Gunung Kayangan dicanangkan sebagai ruang terbuka hijau untuk berwisata dan pelestarian alam.

Apalagi jalan menuju ke puncaknya sudah diaspal dan tanjakannya pun bisa dikatakan landai.

Pemandangan di sekitarnya dipenuhi hamparan perkebunan dan hutan.

Di seberangnya, tampak puncak Gunung Keramaian yang berdiri kokoh.

Udara di sini sebenarnya cukup sejuk dan berangin, namun sayang sekarang karena sedang musim kabut asap akibat kebakaran lahan mengakibatkan udaranya jadi bau gosong.

Termasuk di sekitar gunung ini, anginnya cukup kencang namun sesekali ada tercium bau gosong akibat pembakaran lahan di sekitarnya dan hawanya agak panas.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika kemari harus membawa masker.

Kawasan wisata ini memiliki tiga pendopo kecil dan satu pendopo besar untuk tempat bersantai pengunjung.

Di situ ada lima warung kaki lima yang menjual makanan dan minuman dengan harga murah, di bawah Rp 10.000.

Warung-warung ini buka tiap hari dari pagi hingga menjelang malam.

Tiap hari ada saja wisatawan yang kemari, hanya untuk bersantai menikmati keindahan alam sekitarnya.

Tempat ini tenang, cocok untuk melepas penat dari segala keletihan hidup, disuguhi pemandangan alam hijau Kabupaten Tanahlaut dari ketinggian.

Di balik segala pesonanya, gunung ini memiliki ceritanya tersendiri.

Keberadaan tempat ini sebenarnya sudah sangat lama, namun baru diberdayakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanahlaut sebagai destinasi wisata sejak delapan tahun silam.

Dulu, menurut penuturan seorang penjual makanan di sana, Nursehan tempat ini hanya merupakan posko pemantau api.


Kawasan Gunung Kayangan dicanangkan sebagai ruang terbuka hijau untuk berwisata dan pelestarian alam.

Tak heran jika di tengahnya ada semacam menara pantau dengan dua tangga besi yang di puncaknya ada semacam pendopo kecil tempat memandang ke sekeliling gunung.

Nursehan yang merupakan warga setempat sudah sangat hafal dengan tempat ini.

Katanya, sejak dia masih kecil hingga sekarang, banyak warga yang melakukan ritual khusus di sini di malam hari.

"Kalau ada yang punya hajat, terus terkabul ada saja yang menaruh sesajen di sini. Biasanya berupa kopi hitam, teh, air putih, air kembang, dupa dan ayam yang masih hidup," jelasnya.

Dia sering menemukan ayam-ayam itu berkeliaran di sekitar situ di pagi harinya ketika hendak membuka warungnya.

Ayam-ayam itu biasanya dilepas warga yang menggelar ritual jika hajat mereka terkabul.

Kemudian, dia dan para penjual makanan lainnya kerap menemukan sesajen-sesajen itu diletakkan di bagian turunan gunung ini, tepat di belakang warung-warung itu yang masih berupa hutan dan semak belukar di pagi harinya.

Keyakinan itu memang begitu kuat, bahkan ada pula yang menggelar selamatan di tempat itu karena hajatnya terkabul.

"Ibu saya dulu pernah begitu. Adik saya disunat, lukanya lama sekali baru sembuh. Lalu ibu saya berniat jika luka sunat adik saya cepat sembuh dia akan menggelar selamatan di Gunung Kayangan ini. Ternyata besoknya lukanya kering, kemudian kami gelar selamatan di sini," bebernya.

Soal namanya, Gunung Kayangan, dia mengaku tak tahu persis mengapa disebut demikian.

Kata kayangan biasanya mengacu kepada suatu tempat yang tinggi yang merupakan wadah bersemayamnya para dewa dan dewi dalam agama Hindu.

Apakah sejarah penamaan tempat ini berkaitan dengan hal itu, dia mengaku tak tahu.

"Memang orang sini sejak dulu menyebutnya begitu," jawabnya standar.

Beberapa kalangan juga menyebut tempat wisata ini bak Hollywood-nya Kabupaten Tanahlaut.

Sebab, di dekat pintu masuknya ada tulisan Tanahlaut dengan huruf-huruf yang besar yang berada di tempat yang tinggi.

Tulisan itu seperti tulisan Hollywood yang ada di California, Amerika Serikat yang posisinya di atas bukit dan hurufnya besar-besar.

Namun sayang, posisinya tak begitu tampak dari jauh karena tertutup oleh pepohonan dan semak belukar sehingga cukup sulit untuk mengabadikannya dalam sebingkai foto.

Pun ketika didekati, cukup sulit memotonya karena tanaman di sekitarnya sangat rimbun dan posisinya tinggi.

Tak perlu khawatir kelaparan selama berada di sini, sebab ada warung-warung yang menjual makanan dan minuman di puncaknya.

Harga-harganya sangat bersahabat.

Misalnya makanan ringan bungkus besar Rp 6.000, soft drink Rp 7.000 dan Rp 8.000, es campur Rp 7.000, air mineral Rp 3.000 dan Rp 4.000, roti Rp 1.500 dan es kelapa Rp 7.000.

Penjual makanan lainnya, Ngatini, mengatakan tempat ini biasanya paling ramai dikunjungi saat akhir pekan.

"Minggu biasanya paling ramai. Bule-bule juga banyak yang ke sini. Biasanya mereka di sini foto-foto atau sekadar bersantai," sebutnya.

Tarif masuknya Rp 3.000 per orang baik untuk dewasa maupun anak kecil.

Menuju ke tempat ini cukup jauh dari Banjarmasin, yaitu 55 kilometer jaraknya.

Waktu tempuhnya sekitar satu jam jika memakai mobil dan 1,5 jam jika memakai kendaraan roda dua.

Warga kemari biasanya menggunakan kendaraan pribadi.

Jalanan di depannya mulus beraspal.

Lokasinya, dari Banjarmasin berkendara ke arah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.

Tepat di Jalan Ahmad Yani Km 20, ada bundaran, perempatan dan penunjuk arah ke Kota Pelaihari.

Ambil arah ke kanan ke Kota Pelaihari.

Dari situ, berkendara lagi sekitar 35 kilometer, lurus saja dan posisi tempat wisata ini berada di sebelah kanan jalan. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini