Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM - Pesisir Timur pulau Karakelang di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara menyimpan sejuta pesona alam nan indah.
Hamparan pasir halus sepanjang 12 kilometer memberi pemandangan eksotis bak surga tersembunyi di negeri ini.
Pantai yang berhadapan langsung dengan lautan pasifik ini memiliki lebar sekitar 60 hingga 80 kilometer jika sedang surut.
Melewati empat desa, aktivitas warga yang menyatu dengan alam semakin menambah keindahan Pesisir Timur pulau yang masuk pada deretan kepulauan terluar Indonesia ini.
Anak-anak di perkotaan habiskan waktu bermain gadget, anak-anak di pesisir Pantai Karakelang ini masih alami dengan dunia bermain di pantai.
Dan yang tak kalah serunya adalah sensasi berpetualang di pantai ini dengan sepeda motor.
Mengarungi pantai ini dengan motor, menjadi petualangan tak terlupakan bagi para petualang.
Dari Melonguane, Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, terlebih dulu harus ke Kecamatan Beo dengan waktu berkendara sekitar 60 menit. Ada transportasi lokal yakni mobil khusus untuk ke Beo dari Melonguane.
Di Beo, sewalah jasa ojek. Harga sewa per hari Rp 50 ribu, belum dengan jasa sewa pengendara dan BBM. Jika menggunakan pengendara, harganya naik dua kali lipat menjadi Rp 100 ribu.
Perjalanan dimulai, mengarah ke Timur pulau ini.
Mengarungi kehidupan di desa-desa, kemudian tibalah di Desa Riung Kecamatan Tammpan Amma, setelah dua jam berkendara.
Decak kagum pasti seketika hinggap pada mereka yang melihat pemandangan di pantai ini.
Wanita pesisir melepas lelah di pinggiran pantai Karakelang sambil mengunyah sirih.
Menyaingi atau bahkan mengalahkan eloknya pulau Dewata Bali.
Batu-batu berukuran kecil hingga raksasa berdiri kokoh di pantai ini.
Sungguh indah ketika hempasan ombak menerpa batu-batu ini.
Sementara batu raksasa lainnya berdiri tak beraturan membentuk pulau kecil yang terlihat ditumbuhi rumput dan pepohonan.
Pemandangan eksotisnya bebatuan tersebut baru awalnya saja, sebagai salam ucapan selamat datang di surga kecil nan elok ini.
Pantai di Lirung ini merupakan awal petualangan di trek berpasir.
Teruskan petualangan seru di atas pasir dan nikmati setiap pemanndangan yang tersaji.
Untuk berkendara memang harus berhati-hati karena melewati pasir.
Bahkan sesekali kita harus membelah ombak di bibir pantai, atau bahkan melewati celah bebatuan raksasa.
Terus menyusuri pantai panjang ini, kehidupan warga desa yang menyatu dengan alam kemudian ditemui.
Warga desa di pesisir sering menghabiskan waktu santai mereka di pantai ini.
Terlebih saat sore, dimana warga melepas penat seharian beraktivitas.
Warga yang saling bercengkerama di pinggir pantai, bermain voli atau bola kaki. Pemandangan anak-anak yang bermain di pasir atau bahkan mereka yang asyik mandi di tengah deburan ombak.
Tak hanya potret sosial, potret budaya warga Talaud ini juga bisa ditemui di pantai ini.
Melihat warga membawa angkutan tradisional Talaud dari anyaman bambu atau bika, sembari mengunyah pinang terlihat dimana-mana.
Sungguh pemandangan yang indah. Potret kehidupan warga pesisir, yang hidup di tengah surga terpencil yang tak banyak diketahui dunia luar.
Karena pantai ini berhadapan langsung dengan lautan pasific, ombak di pantai panjang dan luas ini besar bertingkat-tingkat. Pemandangan anak-anak yang berselancar dengan alat seadanya terlihat dimana-mana.
Yang hobi mancing, anda juga bisa memancing di pantai ini. Banyak warga yang memancing dari pinggir pantai, dari anak-anak bahkan ibu-ibu. Pemandangan warga yang menebar jaring pun terlihat dimana-mana.
Perjalanan mengarungi pantai 12 kilometer ini semakin seru karena harus melalui dua sungai yang harus dilalui dengan rakit.
Tak hanya orang, motor juga diangkut dirakit tersebut. Di sisi-sisi sungai ada pemangan warga yang sedang memancing atau menebar jaring.
Di ujung perjalanan di Desa Ammat, anda bisa beristirahat di pinggir pantai dengan membangun tenda. Petualangan di malam hari semakin memperlengkap petualangan anda di pesisir Timur pulau Karakelang ini.
Petualangan di pantai ini menjadi petualangan tak biasa. Berkendara dengan motor di sepanjang pantai dan harus melewati dua sungai. Sajian pemandangan eksotis, serta potret kehidupan humanis warga pesisir.
Selain terhibur dengan indahnya alam di pantai ini, anda juga mendapat pelajaran tentang bagaimana kehidupan warga yang tinggal di secuil surga di bumi ini.