TRIBUNNEWS.COM - Buah sawoduren! memang namanya tersusun dari nama-nama buah, sawo dan duren, namun bukan berarti buah sawoduren adalah buah sawo plus duren.
Buah ini benar-benar satu buah, yang strukturnya mirip sawo dan warnanya putih seperti duren.
Rasa buah ini manis dan legit. Kalo boleh dikatakan mirip sawo, bolehlah, dan kalo mau dibilang legitnya mirip duren, boleh juga.
Yang pasti buah ini wenak banget! Saya sendiri lebih suka menulis buah ini dengan kata digabung, sawoduren, bukan dipisah sawo duren, karena kalau dipisah akan terkesan buah ini benar-benar berasal dari dua buah yang berbeda, padahal satu buah saja.
Menurut saya, walaupun buah ini namanya sawo duren, tetapi dari luar lebih mirip kecapi, jika dilihat dari ukuran dan pohonnya yang tinggi serta nasibnya yang terbuang, atau dikatakan buah kampung.
Namun jika dimakan dalam kondisi matang, rasanya luar biasa wenak, manis dan legit banget.
Buah sawo duren (Kompasiana/ Ahmad Imam Satriya)
Namun hati-hati dalam memakan buah sawoduren ini, karena getahnya yang banyak.
Jika belum matang banget, getahnya yang berwarna putih akan memenuhi bibir anda, namun jika sudah matang, getah relatif sediki.
Untuk menghindari getah ini, baiknya makan dengan menggunakan sendok. Bijinya jangan dimakan, dilepeh saja.
Menurut referensi yang saya baca, ternyata buah ini cukup terkenal di dunia lokal maupun internasional.
Namanyapun beragam, ada yang bilang sawoapel, apel ijo, atau sawokadu. Sayapun mendapatkannya di halaman sekolah tempat kerja.
Dunia internasionalpun mengenalnya dan ada di negara seperti di Belanda, Inggris, Thailand, dan Filipina.
Di dunia internasional buah yang bernama ilmiah Chrysophyllum Cainito dan termasuk warga sawo ini, bisa berwarna ungu, dan ternyata buah kampung ini berasal dari Amerika tengah dan Hindia Barat.
Kita bisa menikmati buah ini tatkala musim kemarau tiba seperti saat ini. Pas panas-panasnya siang hari, kita makan buah sawo duren, segar tenan! (Ahmad Imam Satriya/kompasiana.com)