Karenanya, selain bisa memilih menu di buku menunya, juga bisa memilih langsung di deretan makanan yang diletakkan di dalam lemari kaca.
Tamu bisa langsung menunjuk menu yang diinginkan, kemudian pelayannya akan menaruhnya di dalam pinggan, persis seperti ciri khas warteg.
Makanan itu akan disantap tamu di ruangan yang didesain ala kafe.
"Barang-barang antiknya saya beli. Ada juga yang diberi seseorang," jelasnya.
Menariknya lagi, di sini pengunjung bisa bebas berfoto-foto berlatar benda-benda klasik itu.
Bahkan mereka bisa juga berfoto dengan latar lukisan 3D yang ada di sini, seakan lukisan itu nyata dan tamu yang berfoto seakan-akan merupakan salah satu objek lukisan itu.
Restoran ini menawarkan menu-menu tradisional Indonesia seperti nasi goreng, sop buntut, sate, rawon, rendang, gorengan, dan sebagainya.
Harga yang ditawarkan paling mahal Rp 40.000 seporsi.
Restoran ini terasa tenang, ramai dikunjungi tamu di saat makan malam.
"Kapasitasnya untuk 200 orang," jelasnya.
Restoran ini dibuka tiap hari dari pukul 10.00 Wita hingga 23.00 Wita.
Khusus Sabtu malam, buka hingga pukul 24.00 Wita.
Jalan ini lalu lintasnya ramai, cukup padat di sore hari.
Tak banyak angkutan umum seperti angkutan kota dan becak melintas di sini.
Selain berkendaraan pribadi, bisa menggunakan jasa ojek menuju kemari.