Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Kalau orang Jawa biasa sarapan dengan nasi pecel, orang Betawi sarapan dengan nasi uduk, orang Medan sarapan paginya mie balap. Seperti apa mie balap?
MAU cari sarapan favorit khas Kota Medan? Jangan bingung karena ada banyak makanan yang menawarkan rasa enak seperti halnya Mi Balap yang menjadi khas dan favorit masyarakat kota Medan untuk menu sarapan.
Lihat saja, belum tepat pukul 07.00, pedagang kaki lima Mie Balap sudah ramai.
Misalnya saja pedagang Mie Balap di jalan Denai, sudah ramai dikerumuni pedagang yang ingin membeli sajian mie dengan bumbu udang yang dihaluskan dan lauk pelengkap seperti cumi-cumi, udang besar dan potongan bakso ikan ini.
Mie Balap berupa sajian mie tiauw goreng, bihun goreng, mie kuning goreng, ataupun campuran keduanya yang dimasak dengan cepat dan disajikan panas.
Mi balap khas Medan sedang dimasak sang penjual.
Istilah “mie balap” tidak diketahui muncul pertama sekali darimana, namun istilah tersebut digunakan untuk makanan olahan mie-miean dengan bumbu udang halus yang kini digandrungi masyarakat kota Medan karena rasanya yang enak dan dimakan selagi panas.
"Ya namanya juga mie balap, jadi masaknya juga harus dilakukan dengan kecepatan yang maksimal untuk memberikan pesanan pelanggan dengan cepat, agar disantap dalam keadaan panas pula, " kata Yunita, pedagang mie balap di kawasan Panglima Denai tersebut.
Menurutnya, kini masyarakat kota Medan membutuhkan masakan sarapan yang enak, cepat dan panas, baik itu untuk pelanggan dari kalangan pekerja, mahasiswa hingga pelajar dan orang tua.
"Mie balap ini dijual di atas gerobak, dan digoreng di atas kuali dengan tungku batu dan kayu sebagai bahan bakarnya. Jadi, mie dimasak dengan cepat begitu dipesan," katanya.
Harga pun bervariasi, mulai dari sekitar empat ribuan hingga Rp 5 ribu - Rp 15 ribu untuk versi jumbo dan komplit.
Nah, yang membuat mie disini istimewa adalah kuah sambalnya yang sangat khas. Rasa kuah sambalnya apabila dicampurkan ke mie yang baru selesai digoreng sangat susah untuk dilupakan.
Apabila wisatawan ingin mencoba mie balap di sini, disarankan datang agak pagi, karena cukup banyak pembeli yang antri.