Apalagi segelasnya berupa gelas plastik dijualnya Rp 10.000.
Perpaduan rasa yang unik antara es krim tiga rasa, segarnya buah dan bumbu rujaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggannya.
Membuat rujak es krim.
Dulu, dia berjualan di tepi Jalan Ahmad Yani Km 18, namun sekarang lebih banyak di warungnya di Indogrosir di Gambut, Jalan Ahmad Km 12,2, Kabupaten Banjar.
Para pelanggannya saat dia masih sering berjualan di pinggir jalan bahkan seperti merasa kehilangan karena dia sudah jarang di situ.
"Mereka mencari-cari es krim saya. Katanya kangen," jelas pria asli Boyolali, Jawa Tengah ini.
Walau begitu, sesekali dia dan istrinya yang asli orang Yogyakarta turun ke jalan untuk berjualan di tepi jalan, namun waktunya dibatasi karena harus tetap mengontrol warungnya yang di Indogrosir.
Sekarang, di tempat barunya ini, peminat rujak es krimnya hanya datang di waktu-waktu tertentu.
"Karena bukanya siang, jadi orang banyak beli di waktu siang saat udara sedang panas. Kalau mulai sore hingga malam mulai menurun. Mau jualannya pagi susah juga karena orang-orang lebih suka makan nasi untuk sarapan," katanya.
Ketika berjualan di jalan, dari pagi hingga sore pelanggannya banyak.
Dia bahkan bisa menghabiskan ratusan gelas rujak es krim dalam sehari.
Sejak awal dia mengusung nama Rujak Es Krim Sejoli.
Sejoli adalah singkatan dari Segar Jogja Asli, karena menurutnya rujak es krim itu kuliner khas Yogyakarta.
Rujak es krimnya ini biasa dijualnya di warungnya, Griya Dahar Sejoli di foodcourt Indogrosir tersebut.
Biasanya mulai buka siang menjelang waktu makan siang hingga malam pukul 22.00 Wita.
Foodcourtnya berada tepat di samping parkir kendaraan roda dua di pusat perbelanjaan ini. (Yayu Fathilal)